TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, M. Romahurmuziy alias Romy, mengatakan pertemuan para ketua umum partai pengusung Joko Widodo di Istana Kepresidenan kemarin membahas soal Kepala Polri terpilih Budi Gunawan. Sebelum ke Istana, para petinggi partai anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ini melakukan pertemuan rutin di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Banyak yang disampaikan. Poin pertama yang kami sampaikan kepada Presiden adalah, dalam kondisi apa pun, KIH berada di belakang Presiden untuk menopang kebijakan politik yang beliau akan laksanakan," ujar Romy melalui pesan pendek, Rabu, 4 Februari 2015.
Selain itu, kata Romy, mereka juga berdiskusi tentang cara meredakan ketegangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI. Juga, kata dia, meluruskan informasi simpang-siur yang beredar di media. "Saran dan hasil diskusinya merupakan domain Presiden," katanya.
Romy mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 juga ikut dibahas dalam pertemuan kemarin. Saat ini, pembahasan RAPBN-P 2015 tengah berlangsung di Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Romy, dalam RAPBN-P 2015, ada keinginan pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui penyertaan modal negara di sejumlah badan usaha milik negara yang membidangi infrastruktur.
Terakhir, Romy melanjutkan, mereka membahas pembangunan smelter perusahaan tambang PT Freeport Indonesia. Romy mengatakan pemerintah harus tegas meminta Freeport membangun smelter tanpa harus bernegosiasi tentang perpanjangan kontrak, yang baru selesai pada 2019.
Baca Juga:
Pertemuan kemarin, kata Romy, berlangsung dari pukul 16.00 sampai pukul 17.30. Semua ketua umum partai penyokong Jokowi hadir, kecuali Surya Paloh yang diwakili Sekretaris Jenderal Patrice Rio Capella. "Kebetulan Bang Surya sedang tidak di Jakarta," kata Romy.
TIKA PRIMANDARI