TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin, menilai, dalam seratus hari pertama pemerintahannya, Presiden Joko Widodo belum mandiri dalam mengambil kebijakan. “Presiden kelihatan belum memegang kendali dan lebih banyak diintervensi,” ujar Nurul, Senin, 26 Januari 2015.
Nurul menilai keputusan yang diambil Jokowi banyak direcoki oleh orang-orang di sekelilingnya. (Baca: Dua Indikasi Megawati Pengaruhi Jokowi dalam Memilih Kapolri)
Menurut Nurul, menghadapi intervensi tersebut merupakan tantangan terbesar Jokowi sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Campur tangan terhadap Jokowi, kata Nurul, tak hanya dilakukan partai asal Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tapi juga partai pendukung pemerintah lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yaitu NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Hanura, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. (Baca: Heboh KMP Jegal Jokowi)
Nurul mengatakan gangguan internal itu mementahkan prediksi publik bahwa pada awal pemerintahannya, Jokowi bakal dijegal oleh Koalisi Merah Putih, pendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden lalu. “Kekacauan justru berasal dari keluarga KIH sendiri,” ujar Nurul.
IRA GUSLINA SUFA
Berita menarik lain
Ini Kejanggalan Dalam Kecelakaan Pondok Indah
Bus Mira Terguling, Puluhan Penumpang Luka
Polisi Saksi Budi Gunawan Ditantang Datang ke KPK
Apel Amerika Berbakteri, Ini Pengakuan Importir
Pelapor Zulkarnain KPK Pernah Dibui Karena Korupsi