TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman sudah punya sejumlah rencana setelah lengser dari jabatannya. Sutarman rupanya ingin lebih dekat dengan keluarganya. "Saya akan momong cucu," kata Sutarman sambil tersenyum kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Januari 2015. (Baca: Tolak Tawaran Jokowi, Sutarman Pilih Bertani.)
Selain itu, Sutarman ingin bertani seperti bapaknya. Menurut dia, bertani bukan lagi kegiatan sembarangan. "Bertani sama seperti bantu pemerintah sediakan bahan makan yang diprediksi semakin rawan pada masa depan," ujarnya.
Sutarman juga menuturkan ingin berkecimpung di dunia sosial. Dia beralasan, sampai saat ini, masih banyak masyarakat dalam kondisi kekurangan dan membutuhkan bantuan. (Baca: Saksi Budi Gunawan Dipanggil, KPK Gali Percaloan?)
Tiga kegiatan itulah yang menjadi alasan Sutarman menolak tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadi duta besar. "Saya ucapkan terima kasih (ke Presiden Jokowi), tapi saya sudah bekerja di pemerintah hampir 34 tahun sejak 1981," kata Sutarman.
Jumat pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan dua keputusan presiden terkait dengan Kapolri. Pertama, memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. Kedua, mengangkat Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Pelaksana Tugas Kapolri.
Adapun pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, calon Kapolri yang sudah disetujui parlemen, ditunda hingga proses hukumnya selesai. Budi ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Jenderal Sutarman diberhentikan setelah menjabat Kapolri selama satu tahun tiga bulan. Pencopotan tersebut menimbulkan tanda tanya besar, karena mantan ajudan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid ini baru pensiun Oktober mendatang.
INDRA WIJAYA
Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Tony Abbott Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris
Tolak Tawaran Jokowi, Sutarman Pilih Bertani