3. Ada Dua Kubu
Bambang beranggapan penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka membuat pergantian Kepala Polri tak mulus. Bambang merasa hal tersebut bisa membawa dampak buruk ke Mabes Polri. "Oleh karenanya, Sutarman (Kapolri saat ini) harus bersiap dan peka akan masalah-masalah yang bisa muncul," kata Bambang. (Baca: Heboh Budi Gunawan, Jokowi Bikin Skandal Politik)
Menurut Bambang, gangguan yang mungkin datang adalah munculnya kubu yang mendukung Sutarman dan yang mendukung Budi. Jika perpecahan itu terjadi dan dibiarkan, kata Bambang, operasional Mabes Polri bisa terganggu. Bambang menyarankan agar Sutarman segera meredam kemungkinan-kemungkinan itu. (Baca: Aset Calon Kapolri Budi Gunawan Naik Rp 18 Miliar)
Sutarman, kata Bambang, harus mulai mendekati bawahannya untuk memastikan mereka tidak terpengaruh pergantian Kapolri yang tak mulus. "Kontak juga perwira, pejabat di daerah. Peringatkan mereka untuk tetap mengikuti instruksi tugas selama belum ada kepastian calon Kapolri,"ujar Bambang. (Baca juga: Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut)
Bambang menegaskan ancaman perpecahan ini tak dibuat-buat. Ia mengaku pernah mengalaminya langsung ketika bekas Presiden Abdurrahman Wahib menetapkan Jenderal Polisi Suroyo Bimantoro sebagai Kapolri pada 2001. Kala itu, perpecahan diawali oleh penolakan terhadap Suroyo dari perwira menengah Polri. (Baca juga: Budi Gunawan Pecahkan Rekor di KPK)
Sutarman memang mengakui penunjukan Budi tidak melibatkan institusinya. Padahal, Kepolisian sudah ada mekanisme Dewan Jabatan untuk memilih kandidat dan menentukan kepangkatan. "Walau tidak dilibatkan dan diajak bicara, saya tetap loyal pada keputusan presiden," ujar mantan ajudan Abdurrahman Wahid.
Selanjutnya: 4. Gempar Pasar Saham