Menurut Suyuti kondisi gawat darurat semacam ini baru pertama kali dialami pihak rumah sakit. "Insiden terbesar yang pernah kami tangani adalah menolong 30 korban kecelakan bus, sekitar dua tahun lalu, tapi itu pun tidak ada korban tewas," Ia menjelaskan. "Baru sekarang ini ada kesibukan luar biasa, dan sorotannya pun begitu besar."
Meski demikian, Suyuti menjamin, para dokter dan tenaga medis di rumah sakit ini sudah punya kemampuan untuk menangani kondisi ini. "Ada enam dokter dan tenaga medis yang terlatih untuk membantu penanganan jenazah korban, mereka saya tugaskan bersama tim DVI." Akibatnya, menurut dia, kualitas layanan di Unit Gawat Darurat rumah sakit berkurang karena tenaganya dialihkan ke posko DVI. "Tapi saya bisa apa, memang prioritasnya ke sana."
PRAGA UTAMA
Baca berita lainnya:
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Kaya Raya, Lima Pesohor Bangkrut dalam Semalam
Turis Jepang Diperkosa Lima Pemuda India