TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Pilot helikopter Angkatan Laut Amerika Serikat yang bergabung dalam tim pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 mengungkap kekagumannya terhadap anggota Tim SAR dari Indonesia. Anggota tim dari Indonesia dinilai sangat berani dalam melakukan evakuasi setiap jenazah yang ditemukan dengan hanya berbekal fasilitas seadanya.
Komandan Landasan Udara Iskandar Letnan Kolonel Jhonson Simatupang mengungkap itu di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin, 5 Januari 2015. "Mereka sarankan pakai baju ini (baju yang mereka gunakan), karena evakuasi ini sumber penyakit," ujarnya. (Baca: Cari Air Asia, Amerika Turunkan Satu Kapal Lagi)
Komunikasi terjadi ketika evakuasi korban dilakukan dari kapal ke helikopter itu. Pilot itu, kata Jhonson, menyarankan proses evakuasi dilakukan dengan lebih steril. Setiap jenazah yang kondisinya sudah tidak baik lagi karena terendam cukup lama di laut dianggap berbahaya.
"Mereka menyampaikan apa adanya. Ya memang seharusnya begitu, tapi kami perlu proses, tak bisa langsung berubah," kata Jhonson.
Anggota tim SAR dari Amerika Serikat, Jhonson, menambahkan, sangat memperhatikan kebersihan diri dan dan pesawat atau helikopter. Setiap kantong jenazah mereka lapisi dengan aluminiun foil supaya cairan dari jenazah tidak menetes di badan helikopter. "Mereka bahkan minta delay 1 jam untuk mencuci pesawat supaya steril," kata Jhonson.
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
'Jauhi Hotel dan Bank Terkait Amerika di Surabaya'
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Munas Islah Golkar, Agus Gumiwang Menolak Maju