TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Pesawat pemerintah Rusia yang akan membantu evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 tiba di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pukul 15.00. Mereka datang menggunakan pesawat Maritime Craft Service (MCS) Rosie berwarna putih. (Baca: Damprat Air Asia, Menteri Jonan Dapat 'Surat Cinta')
Ke Pangkalan Bun, tim Rusia membawa sebuah alat khusus bernama Falcon. "Para penyelam kami akan merapat ke pelabuhan satu jam lagi" kata Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Shilin di Pangkalan Bun, Sabtu, 3 Januari 2015. (Baca: Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia)
Menurut Shilin, perangkat bernama Falcon itu dapat menemukan bagian pesawat yang berada di bawah laut hingga kedalaman 300 meter dengan menggunakan teknologi sonar. "Tujuan utama kami adalah menemukan black box (kotak hitam)," ujar Shilin. (Baca: Isi Lengkap Surat Cinta ke Jonan Usai Damprat AirAsia)
Selain itu, pemerintah Negeri Beruang Merah juga menurunkan pesawat Ilyushin Il-76 dan pesawat amfibi VE- 200. Pesawat tersebut diklaim sebagai salah satu pesawat amfibi paling canggih di dunia lantaran bisa mendarat di permukaan laut. (Baca: Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?)
Shilin juga menjamin Falcon dapat mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di dasar Selat Karimata, Kalimantan. "Kami optimistis dapat menemukan pesawat, karena alat kami dapat menemukan hingga benda terkecil sekalipun," ujarnya. (Baca: 6 Korban Air Asia Ditemukan Pesawat Canggih Korea)
Shilin mengatakan tim Rusia membawa 70 personel dan 22 di antaranya adalah para penyelam ahli. Besok, Ahad, 4 Januari 2015, kata Shilin, timnya siap menyelam sesuai dengan arahan Badan SAR Nasional selaku koordintor pencarian AirAsia. (Baca: Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia)
Tadi malam, kapal Geo Survey berhasil mendeteksi dua bagian besar badan AirAsia. Dua obyek itu ditemukan di sektor prioritas di Selat Karimata. Di permukaan laut, tim menemukan genangan minyak yang diduga isi bahan bakar dari QZ8501 yang jatuh pada Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?)
QZ8501 hilang dari pantauan radar menara lalu lintas penerbangan. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 awak. Hingga Sabtu pagi tadi, baru 30 jasad yang berhasil dievakuasi dari sejumlah kapal pencari, seperti USS Sampson dan KRI Banda Aceh. (Baca: Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry)
TIKA PRIMANDARI
Baca Berita Terpopuler
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Air Asia QZ8501, Surat BMKG Ini Picu Jonan Marah
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Air Asia Berani Tambah Jadwal Tanpa Izin, Kenapa?
Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus