TEMPO.CO, Selat Karimata - Sebanyak 57 penyelam dari tim gabungan TNI AL bersiap terjun untuk mencari keberadaan puing AirAsia di dasar Laut Jawa. Tim ini akan menggunakan teknik sirkuler untuk menyisir keberadaan pesawat yang jatuh pada Ahad lalu itu.
"Titik koordinatnya sudah ketemu, kita akan memulai pencarian dari situ dengan cara memutar atau sirkular," kata Komandan Detasemen 6 Kopaska Kapten Wido, Jumat, 2 Januari 2015. (Baca: Cari Air Asia, Penyelam Pakai Kirby Morgan Band)
Pada briefing yang dilakukan di KRI Banda Aceh, penyelaman direncanakan dilakukan pada Sabtu pagi bila gelombang masih dapat diatasi. Sebanyak 3 perahu karet yang masing-masing memuat 5 penyelam akan diturunkan. (Baca: Penjelasan Direktur Air Asia Soal Laporan Cuaca)
Ketiga perahu karet akan sama-sama berlayar menuju titik koordinat yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya ekor pesawat. Setelah kapal melego jangkar di titik tersebut, tim penyelam di perahu pertama akan turun untuk menandai lokasi dengan mengikatkan tali yang terhubung pada pelampung. Sebanyak dua penyelam akan turun pada saat bersamaan dan memutari area di sekitar titik itu dalam radius 3 meter. (Baca: Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan)
Bila tidak menemukan apapun, penyelam tim pertama harus naik ke permukaan selambat-lambatnya setelah 30 menit. Selanjutnya, tim penyelam di perahu kedua akan meneruskan penyisiran pada area yang radiusnya diperluas hingga dua kali lipat. Begitu seterusnya.
Koordinator tim penyelam, Mayor Profs Dhegratmen, mengatakan penyelaman Sabtu pagi hanya akan fokus pada pencarian pesawat, bukan evakuasi. "Jika tim yang diutus pertama bisa langsung menemukan puing tersebut, baru diutus tim selanjutnya yang bertugas mengevakuasi," kata Profs.
Keberadaan pesawat akan ditandai dengan pelampung ukuran 70 sentimeter yang dapat terlihat dari jauh. Tim berikutnya akan diturunkan ke titik tersebut untuk mengeluarkan jenazah korban yang terjebak di dalam pesawat.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Baca berita lainnya:
Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri
Air Asia Ketemu, Keluarga Penumpang MH370 Cemburu
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Pesawat Hilang: RI Lebih Cepat Ketimbang Malaysia