TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Hingga hari ini, Jumat, 2 Januari 2015, tim pencari dan penyelamat (SAR) gabungan telah mengevakuasi 10 jenazah korban AirAsia QZ8501 dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sebanyak 8 jenazah sudah diberangkatkan ke Surabaya untuk menjalani identifikasi.
Terakhir, helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut menjemput dua jenazah dari KRI Banda Aceh. Jenazah yang dibungkus kantong hitam tersebut tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, dengan menggunakan ambulans. (Baca: Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia)
"Akan dikemas dan langsung diberangkatan ke Surabaya," kata Direktur Operasional SAR Posko Pantauan Pangkalan Bun, S.B. Supriyadi, di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun. (Baca: Keluarga Korban Air Asia Tahlilan hingga 7 Hari)
Serpihan badan pesawat dan jenazah korban, kata Supriyadi, ditemukan oleh KRI Yos Sudarso di dekat lokasi terakhir QZ8501 hilang kontak. Benda tersebut diduga lepas dari badan pesawat karena kuatnya arus bawah laut. "Benda-benda itu ditemukan mengapung," ujarnya.
Selain jenazah, helikopter Bell juga membawa serpihan bagian kabin pesawat. Temuan tersebut langsung dipindahkan ke KRI Banda Aceh yang menjadi pusat evakuasi di laut. "Dengan bantuan peralatan canggih, diharapkan pencarian lebih maksimal," katanya.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501
Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba
Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?