TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Setiap jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501 mendapat perlakuan khusus. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian RI Brigadir Jenderal dokter Arthur Tampi mengatakan setiap jenazah yang tiba di posko RSUD Sultan Imanuddin segera dibungkus untuk memperlambat proses pembusukan. (Baca: Hercules Singapura Bawa Pendeteksi AirAsia QZ8501)
"Pada fase ini, kondisi jenazah korban akan semakin rusak, proses pembusukan semakin cepat, karena berada di dalam air," kata Arthur di posko SAR Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kamis, 1 Januari 2015. (Baca: Korban AirAsia QZ8501, Berjam Rolex, Berkaos Polo)
Yang dilakukan tim untuk mengemas jenazah agar tak semakin rusak ialah memberikan es dan kapur barus. Lalu jenazah dibungkus lapisan aluminium foil dan dimasukkan ke kantong jenazah sebelum disimpan di peti. (Baca: Dua Spekulasi Kecelakaan AirAsia QZ8501)
Penggunaan es merupakan bagian dari proses pendinginan untuk menambah daya tahan jenazah saat dikirim ke Surabaya. Jenazah dilarang diberi formalin atau pengawet lain, karena akan merusak sel tubuhnya sehingga menyulitkan proses identifikasi DNA. (Baca: Risma Fasilitasi Kremasi Jenazah Korban Air Asia)
Adapun untuk melindungi ciri fisik primer yang dapat menunjukkan identitas jenazah, petugas melakukan pembungkusan terhadap ibu jari dan gigi korban. "Ini supaya sidik jarinya masih bisa dilihat," kata Arthur. (Baca: Kapal Malaysia Temukan Tangga Darurat Air Asia)
Begitu juga di posko DVI pusat di Surabaya nanti, tim akan mencetak bentuk profil gigi jenazah. "Dari situ bisa dicocokkan dengan data antemortem yang diberikan keluarga." (Baca: Evakuasi Air Asia Dihadang Hujan Badai)
Kondisi jenazah yang semakin rusak, kata Arthur, akan menyulitkan proses identifikasi visual. "Kalau masih bagus kan tinggal dilihat ciri-ciri fisiknya, dicocokkan dengan data dari keluarga." Namun karena kondisi jenazah sudah membusuk, perlu dilakukan identifikasi menggunakan tes DNA. (Baca: Ciri-ciri Jenazah Perempuan Korban Air Asia QZ8501)
"Kalau pakai tes DNA, kondisi jenazah seperti apa pun bisa diidentifikasi identitasnya," ucap Arthur. "Bahkan walau hanya kerangka pun bisa terungkap." Data DNA jenazah, ia mlenjutkan, akan dicocokkan dengan data DNA keluarga korban dan data antemortem yang kini tengah dikumpulkan di posko identifikasi korban di Surabaya. (Baca juga: Identifikasi Korban Air Asia QZ8501 Makin Sulit)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam
Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta