7. Bagaimana tim pencari menemukan dan mengangkat reruntuhan?
Puing-puing itu pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di Selat Karimata atau sekitar 110 mil laut sebelah barat daya dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lokasi itu berjarak 6 kilometer dari titik terakhir peswat sebelum hilang kontak.
Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Sulistyo, mengatakan penyelam dan kapal yang sudah dikirim ke lokasi mengetahui kedalaman perairan di situ sekitar 25-30 meter.
Mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi Amerika Serikat, Mary Schiavo, mengatakan dari titik puing ditemukan dengan titik akhir radar mengindikasikan tak terjadi ledakan saat terbang, dan kemungkinan pesawat AirAsia QZ8501 menghantam permukaan air.
Kedalaman air yang dangkal itu juga berarti potongan pesawat tidak mungkin melayang sangat jauh sebelum badan pesawat sampai dasar laut. Jika menemukan potongan besar pesawat, maka potongan itu harus dibawa agar dapat merekontruksi apa yang terjadi, sebagai bagian dari penyelidikan.
8. Alat keselamatan terapung, apa artinya?
Pintu keluar darurat, jaket pelampung, sampai seluncuran parasut dari pintu darurat mengambang. Apakah artinya awak pesawat AirAsia QZ8501 sempat membantu penumpang untuk menggunakan peralatan keselamatan sebelum pesawat menyentuh air?
Tapi Mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi Amerika Serikat, Mary Schiavo, menduga pintu keluar darurat dan seluncurnya bisa saja keluar secara otomatis saat pesawat dalam kondisi genting. "Dalam banyak kasus, itu (pintu darurat) bisa keluar ketika pesawat menyentuh air. Tapi harus dipastikan lagi," ujarnya. Saat kotak hitam ditemukan, akan diketahui apakah ada perintah yang untuk mempersiapkan peralatan keselamatan sebelum pesawat menyentuh air.
Selanjutnya: Kenapa jadwal penerbangan QZ8501 dimajukan?