TEMPO.CO, Denpasar - Kementerian Perhubungan melaksanakan random test atau tes acak terhadap kondisi kesehatan awak pesawat di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis, 1 Januari 2015.
Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Djuraid, hingga kini pemeriksaan sudah dilakukan terhadap awak pesawat dari empat maskapai penerbangan. "Pemeriksaan akan berlangsung hingga sore dan akan dilanjutkan pada Jumat," kata dia kepada Tempo. (Baca: Pakai Narkoba, Pilot Air Asia Dilarang Terbang)
Hingga pukul 13.00 WIT, kata Hadi, ada 42 awak pesawat yang sudah diperiksa. Mereka adalah 17 pilot dan 25 kru kabin dari 4 maskapai penerbangan. "Hasilnya akan dilaporkan kepada Menteri Perhubungan," ujarnya. (Baca: Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba)
Tes acak yang digelar di Bali ini mengungkap dugaan pemakaian narkoba di kalangan pilot. Petugas dari Balai Kesehatan Penerbangan dan Direktorat Kelaikan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan menemukan indikasi penggunaan morfin oleh FI, pilot Indonesia AirAsia. Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah FI mendarat pada pukul 08.50 WIT, selepas terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan narkoba sangat berdampak buruk bagi masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat-obatan berbahaya ini sangat besar. Presiden meminta aparat instansi terkait tegas terhadap peredaran narkoba. "Tidak ada ampunan bagi terpidana narkoba," kata Jokowi.
ELIK S.
Berita Terpopuler
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?
Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry