TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Direktur Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, membenarkan kabar bahwa salah satu pilotnya terdeteksi positif menggunakan narkoba jenis morfin. "Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kami akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional," kata Sunu dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kamis, 1 Januari 2014. (Baca: Pakai Narkoba, Lisensi Pilot Air Asia Bisa Dicabut)
Menurut Sunu, pilot tersebut baru saja keluar dari rumah sakit. FI, pilot yang sudah bekerja di AirAsia selama sembilan tahun, baru saja sembuh dari sakit tifus. Dia dirawat pada 26-29 Desember 2014. Sampai saat ini, pilot itu masih mengkonsumsi obat-obatan untuk pemulihannya. (Baca: Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba)
Selain itu, menurut Sunu, FI sempat mengkonsumsi sejumlah obat batuk. "Obat batuk seperti itu dapat memberikan hasil (tes) seolah-olah positif (narkoba). Tapi, setelah diteliti lagi, bisa hilang," ujarnya.
Karena itu, kata Sunu, tes lanjutan bagi pilot ini harus dilakukan. Dia berharap pilotnya tidak terbukti menggunakan narkoba. "Apalagi selama bekerja dia tak punya track record yang buruk."
Sebelumnya, staf khusus Menteri Perhubungan, Hadi Mustofa Djuraid, mengatakan seorang pilot AirAsia berinisial FI diketahui positif menggunakan narkoba jenis morfin saat menjalani tes urine secara acak di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pilot ini menerbangkan pesawat bernomor penerbangan QZ7510 dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bali. Saat ini FI sedang menjalani pemeriksaan lanjutan di Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan di Jakarta.
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?
Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry