TEMPO.CO, Sidoarjo - Ketua Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Budiyono mengatakan timnya terus mengumpulkan data-data pribadi para korban penumpang Air Asia QZ 8501 yang dinyatakan hilang kontak sejak Ahad, 28 Desember 2014.
Data-data itu ialah nama, alamat, tanggal lahir, penyakit, dokter yang merawat, teman dekat, serta ciri umum dan khusus korban, seperti besar dan kecilnya gigi, tahi lalat, rambut, dan berbagai hal lain yang menunjukkan profil korban. "Yang paling penting adalah sampel darah yang sudah diambil sejak kemarin," kata Budiyono kepada Tempo seusai konferensi pers di Posko Crisis Center Air Asia QZ8501, Rabu, 31 Desember 2014.(Baca:Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini)
Sampel darah itu, kata dia, diambil dari pihak keluarga penumpang dan kru Air Asia QZ8501 yang merupakan garis keturunan vertikal. Misalnya bila korban adalah pihak orang tua, sampel darah sang anak yang akan diambil. Begitu pula sebaliknya. Dengan begitu, bisa dipastikan ada kesamaan darah di antara kedua pihak. "Sampel darah seperti ini tidak terbantahkan untuk data identifikasi," katanya.(Baca:40 Jasad Korban Air Asia Ditemukan KRI Bung Tomo)
Budiyono menyatakan akan menolak kerabat penumpang ataupun kru Air Asia QZ8501 yang tidak berada pada garis keturunan vertikal dengan korban karena sampel dari mereka akan terbantahkan atau bahkan bisa berbeda.
Menurut Budiyono, berdasarkan laporan dari tim DVI, sekitar 93 keluarga penumpang dan kru Air Asia QZ8501 sudah menyampaikan data pribadi atau profil para korban. Beberapa di antaranya juga membawa foto korban. Mereka yang belum membawa foto berjanji membawanya hari ini. "Sedangkan keluarga yang sudah diambil sampel darahnya sebanyak 30 orang," katanya.(Baca:3 Jasad Korban Air Asia Bergandengan Tangan)
Pelengkapan data dan pengambilan sampel darah akan terus dilakukan. Sebab, masih banyak keluarga penumpang dan kru Air Asia QZ8501 yang belum menyetorkan data diri dan diambil sampel darahnya. "Tentu ini akan terus bertambah, karena kami sudah minta secara resmi," katanya.(Baca:3 Mayat Diduga Korban Air Asia Ditemukan Basarnas)
Menurut pantauan Tempo, di lokasi posko kesehatan yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan sekuriti Bandara Internasional Juanda Surabaya, sejumlah keluarga korban tengah mengantre untuk memberikan data ataupun sampel darah. Begitu pengambilan sampel darah selesai, mereka kembali ke Posko Crisis Centre AirAsia QZ8501.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Surveyor Indonesia Cari Air Asia di Dasar Laut
Ini Skenario Penanganan Jenazah Korban Air Asia
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Ombak 3 Meter, Kapal SAR Tunda Cari Air Asia