TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Henry Bambang Soelistyo mengatakan akan mengerahkan 21 penyelam untuk mengevakuasi jenazah dan puing yang diduga merupakan bagian pesawat Air Asia QZ8501. Penyelam mulai bekerja sejak siang tadi setelah Basarnas melihat puing dan tubuh di jarak 188,18 kilometer barat daya dari Pangkalan Bun.
"Pertama, saya akan gerakkan seluruh satuan gabungan menuju lokasi. Mereka akan mencari dan mengevakuasi benda, atau dugaan jasad penumpang," kata Bambang di kantornya, Selasa, 30 Desember 2014. (Baca: Puing Ditemukan, Keluarga Korban Air Asia Histeris)
Tim penyelam terdiri dari 11 orang dari TNI Angkatan Laut dan 10 orang dari Basarnas. Menurut Bambang, lokasi ditemukannya puing dan jasad berada di permukaan laut yang berkedalaman 25-35 meter. Oleh sebab itu, Basarnas belum membutuhkan teknologi canggih untuk penyelaman.
Sebelumnya, pesawat Air Asia rute Surabaya-Singapura bernomor QZ8501 hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak kabin ini hilang dari radar pemantau saat berada di ketinggian 34 ribu kaki.
Pada Selasa siang, serpihan pesawat ditemukan di tiga lokasi di perairan Pangkalan Bun. Basarnas juga telah menemukan tiga jenazah yang diduga kuat korban Air Asia QZ8501. (Baca: 3 Mayat Diduga Korban Air Asia Ditemukan Basarnas)
PUTRI ADITYOWATI
Berita Lain
Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh
Air Asia dan Kisah di Balik Layar Liputan Adam Air
Dukun Mau Bantu Cari Air Asia, Ini Respons Basarnas
Ini Penguasa Air Asia Indonesia