TEMPO.CO, Sleman - Komandan Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Marsekal Pertama Yadi Indrayadi Sutanandika, merupakan teman dekat pilot Air Asia, Kapten Iriyanto. Kapten Iriyanto merupakan siswa angkatan ke-30 di sekolah Penerbang Akademi Angkatan Udara Adisutjipto. Sedangkan Marsekal Pertama Yadi Indrayadi merupakan angkatan ke-36. (Baca: 4 Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat)
Iriyanto yang menjadi pilot Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak itu pernah mengoperasikan pesawat tempur dan menjadi salah satu instruktur di sekolah Penerbang Akademi Angkatan Udara Adisutjipto. "Dia pernah menjadi intruktur terbang," kata Yadi, Senin 29 Desember 2014. (Baca: Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh)
Yadi menyatakan sangat akrab dengan Iriyanto sejak lama. Sebelum pensiun dini menjadi instruktur terbang, pilot asal Maguwoharjo, Depok, Sleman itu sering mengiperasikan pesawat tempur milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara. (Baca: Berburu Air Asia, Ada Sulap Tim Elite Basarnas)
Yadi menambahkan, pada 1988-1992, Iriyanto bertugas di Skuadron 14 Landasan Udara Iswahyudi. Di mata Yadi, Iriyanto tergolong pilot yang handal dan cerdas. "Tidak mungkin jika prestasinya biasa saja bisa menjadi instruktur penerbang," ujarnya. (Baca: Ombak dan Arus Ganas di Titik Hilang Kontak Air Asia)
Menurut Yadi, orang tua rekannya itu juga merupakan mantan teknisi di Skuadron 101 Landasan Udara Adisutjipto. Yadi merasa sangat prihatin atas hilangnya kontak pesawat rute Surabaya-Singapura yang dipiloti rekannya itu. "Seminggu sebelum dinyatakan hilang (kontak) saya pasang foto dia di BBM," kata Yadi. (Baca juga: Jika Air Asia QZ 8501 Terobos Awan Culumonimbus)
MUH SYAIFULLAH
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan