TEMPO.CO, Pontianak - Cuaca dan gelombang air laut di wilayah koordinat perairan Belitung, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat selama sepekan ke depan masih buruk. "Terutama di titik wilayah pencarian pesawat Air Asia," kata prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Pontianak, Prada Wellyantama, Senin 29 Desember 2014. (Baca: Cari Air Asia, AS dan Cina Kirim Kapal Perang)
Tinggi gelombang air laut di wilayah pencarian tersebut mencapai 1,5-2 meter dari arah barat laut sampai timur laut. "Ketinggiannya bisa meningkat secara tiba-tiba," ujarnya. Sedangkan kecepatan arus laut di sekitar wilayah Belitung bagian utara diperkirakan 20-50 sentimeter per detik. (Baca: Jika Air Asia QZ 8501 Terobos Awan Culumonimbus)
"Jadi, posisi arusnya itu mengitari Belitung searah pergerakan jarum jam. Dan pergerakan arus ini sangat kuat. Bisa dibayangkan, dalam satu detik, kekuatan arus bisa menggerakkan barang mencapai 50 sentimeter," ujarnya. (Baca: Cari Air Asia, 8 Hercules TNI Wilayah Timur Siaga)
Pergerakan arus laut dan tinggi gelombang seperti itu termasuk dalam kategori berbahaya dan kemungkinan akan mempersulit pencarian pesawat oleh Basarnas dan Polair. Untuk kapal besar, kondisi ini mungkin teratasi, walau tetap memerlukan kewaspadaan. Namun, jika kapal yang digunakan itu berukuran kecil, kondisi cuaca seperti ini akan sangat berbahaya. (Baca: Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh)
Berdasarkan hasil pantauan citra satelit BMKG Maritim Pontianak, di sekitar wilayah pencarian pesawat juga akan terus diguyur hujan lebat. Kondisi tersebut akan terus terjadi pada saat siang hingga sore hari. (Baca: Cari Air Asia di Laut, Ombak 2 Meter Menghadang)
ASEANTY PAHLEVI
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan