TEMPO.CO, Semarang - Gedung tua bekas tempat Tan Malaka mengajar di Jalan Gendong Selatan, Kelurahan Sarirejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, sudah rampung dipugar oleh tim teknis Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Bangunan yang kini dikenal sebagai Balai Muslimin dan bekas kantor Sarekat Islam di era pergerakan itu sebelumnya mangkrak dan nyaris roboh, karena tak terawat. “Pemugaran sudah selesai 100 persen,” kata ketua tim dari BPCB Jawa Tengah Wahyu Widayat, Jumat, 26 Desember 2014.
Ia menjelaskan berakhirnya pemugaran itu akan dilanjutkan dengan serah terima gedung pada Januari 2015. “Serah terima ke pengelola wakafnya baru bisa awal Januari 2015,” ujar Wahyu.
Kepala Seksi Pelindungan, Pemeliharaan, dan Pemanfaatan BPCB Jawa Tengah, Gutomo, menyatakan penyerahan gedung dilakukan bersama Dinas Kebudayaan Jawa Tengah kepada Yayasan Balai Muslimin selaku pengelola wakaf. Dinas Kebudayaan membiayai pemugaran ini sebesar Rp 657 juta. Pemugaran gedung yang menjadi saksi perjuangan di era pergerakan hingga kemerdekaan itu dimulai pada 4 Agustus lalu.
Ketua Harian Yayasan Balai Muslimin (Yabami) Semarang Soeratman mengatakan segera membahas fungsi dan penggunaan gedung ini. “Kami melibatkan komunitas pegiat sejarah Semarang yang selama ini banyak menyuarakan penyelamatan bangunan,” kata Soeratman.
Menurut dia, selama ini gedung itu digunakan untuk aktivitas belajar dan bermain anak-anak. Tapi, ujar Soeratman, terbuka kemungkinan bangunan ini museum kecil.
EDI FAISOL
Berita lain:
Dapat Salam Natal di Pesawat, Pria Ini Ngamuk
Puluhan Ribu Orang Jadi Korban Banjir di Malaysia
Gara-gara Vagina, Wanita Jepang Terancam Dibui