TEMPO.CO, Banjarnegara - Upaya pencarian korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, telah dihentikan. Pemerintah setempat kini berfokus menangani relokasi 2.038 pengungsi dari empat kecamatan. “Relokasi akan secepatnya dilaksanakan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo, Senin, 22 Desember 2014.
Di Kecamatan Karangkobar, sebanyak 613 jiwa di Kecamatan Punggelan, 50 jiwa di Kecamatan Banjarmangu, dan 120 jiwa di Kecamatan Wanayasa. “Pengungsi di Kecamatan Karangkobar tersebar di 15 titik,” kata Sutopo.
Jumlah keluarga yang akan direlokasi berubah dari data sebelumnya yang hanya direncanakan 22 keluarga. “Karena 21 keluarga lain tewas seluruhnya,” ujarnya. Berdasarkan pendataan terbaru, ada 35 keluarga yang akan direlokasi, yakni 32 keluarga yang tertimbun longsor dan 3 keluarga yang rumahnya rusak berat.
Di Desa Ambal terdapat 1.000 hektare lahan yang akan digunakan untuk relokasi. “Selama perpanjangan status tanggap darurat sampai 22 Desember mendatang, relokasi penduduk akan diprioritaskan,” kata Sutopo.
Proses evakuasi secara resmi sudah ditutup. “Tapi kami akan tetap membantu jika ada warga yang ingin mencari jenazah keluarganya," kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Senin, 22 Desember 2014.
Penghentian pencarian korban tewas bencana tanah longsor Dusun Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara, tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan warga. “Pihak keluarga telah mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan,” ujar Sutopo.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebelum resmi menghentikan pencarian korban, tim gabungan berhasil menemukan dua korban tewas, yakni seorang ibu dan anaknya. Dengan demikian, total korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 95 orang. Dari jumlah itu, 64 jasad ialah warga Dusun Jemblung, sementara 31 jasad bukan warga dukuh tersebut. Sedangkan korban yang belum ditemukan sebanyak 13 orang, atau dinyatakan hilang.
ARIS ANDRIANTO
Terpopuler
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan