TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto kecewa terhadap proses pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Titiek menganggap pemilihan tidak fair lantaran Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba-tiba memutuskan kembali maju dalam pemilihan. (Baca: JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang)
"Sebetulnya Pak JK sudah tidak mau maju, tapi sekarang, kok, tiba-tiba maju lagi?" kata Titiek seusai pemilihan di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca Juga: Titiek Soeharto Mendekat, JK 'Kabur')
Menurut Titiek, salah satu alasannya maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum PMI karena JK telah memutuskan untuk tak lagi mencalonkan diri. Namun JK kemudian mengubah keputusan itu. "Saya mau mundur juga tidak bisa. Sosialisasi ke daerah-daerah sudah telanjur dilakukan," ujar Titiek. (Baca: Kalah dari JK, Titiek Soeharto Ogah di PMI)
Titiek juga mengaku kecewa lantaran agenda pemaparan visi-misi calon Ketua Umum PMI dihapus. Agenda ini batal karena JK lebih dulu meninggalkan Musyawarah Nasional PMI, yakni pada sepuluh menit awal musyawarah. "Mestinya jam berapa pun harus tetap ada," ucap Titiek. "Tapi, karena Pak JK tidur, jadinya ditiadakan." (Baca: Titiek Jadi Calon Ketua Umum PMI karena Kalla)
Pimpinan Musyawarah Nasional PMI, Muhammad Muas, mengatakan agenda pemaparan visi-misi dibatalkan karena keterbatasan waktu dan kondisi JK yang tidak memungkinkan. "Kalau visi-misi Pak JK, kan, sudah ada sejak lima tahun kemarin," kata Muas. (Baca: JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobo?)
Menurut Muas, tata cara pemilihan telah sesuai aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PMI. "PMI lembaga kemanusiaan, bukan parpol yang aturannya mengikat secara kaku," ujarnya. (Baca: 'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI')
Adapun JK terpilih kembali memimpin PMI dalam musyawarah nasional yang berlangsung sejak Rabu, 17 Desember, pukul 23.00 WIB, hingga Kamis, 18 Desember 2014, pukul 04.00 WIB. JK memperoleh 247 suara dari total 418 suara. Titiek Soeharto, sebagai pesaing tunggal JK, hanya memperoleh 170 suara. (Baca juga: Titiek: Keluarga Cendana 100 Persen Dukung Prabowo-Hatta)
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
3 Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad