TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah memiliki rekening gendut. Nama Ahmad Heryawan muncul dalam laporan transaksi mencurigakan sejumlah kepala daerah yang diserahkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada lembaga penegak hukum. "Saya tidak punya rekening gendut. Saya tidak merasa apa-apa," kata Aher, sapaannya, saat ditanya Tempo di Bandung, Selasa, 16 Desember 2014.
Kasus dugaan korupsi di Bank Jabar Banten mencuat ketika bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu membeli 14 dari 27 lantai T-Tower yang rencananya dibangun di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjabat sebagai komisaris bank tersebut. (Baca: KPK Kecewa Rekening Gendut Gubernur, Kenapa?)
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto enggan berkomentar soal transaksi mencurigakan dalam kasus Bank BJB. "Saya belum tahu. Harusnya data soal rekening itu tidak dibongkar dulu," katanya pada Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB)
Bambang masih mempelajari temuan PPATK ihwal sejumlah nama kepala daerah yang memiliki rekening gendut dan transaksi mencurigakan. Temuan itu tidak menjadi prioritas penyelidikan KPK karena merupakan laporan hasil analisis kiriman, dan bukan yang diminta langsung oleh KPK.
Pembelian menara T-Tower untuk kantor BJB itu disepakati pada harga Rp 543,4 miliar. Rapat direksi kemudian setuju membayar uang muka 40 persen atau sekitar Rp 217,36 miliar pada 12 November 2012.
Dalam transaksi itu ditemukan sejumlah kejanggalan. Misalnya, status tanah yang diduga milik perusahaan lain sehingga rawan sengketa, harga tanah yang jauh di atas harga pasar, hingga pembayaran uang muka yang menyalahi ketentuan.
Tidak hanya ke KPK, PPATK juga menyerahkan daftar kepala daerah yang memiliki transaksi mencurigakan itu ke Kejaksaan Agung. Beberapa nama yang dilaporkan memiliki rekening gendut adalah Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara; dan juga mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Semua gubernur yang dituding memiliki aliran dana mencurigakan ini kompak membantah.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al-Quran
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar