TEMPO.CO, Semarang - Pemeran utama film Senyap atau The Look of Silence, Adi Rukun, mengaku menjalani kehidupan nomaden. Hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari ancaman menyusul beredarnya film yang berkisah kesaksian soal peristiwa PKI tahun 1965 ini.
"Seperti judul film ini, hidup saya senyap. Saya harus pindah-pindah," kata Adi Rukun dalam diskusi di ruang teater Unika Soegijapranata, Semarang, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Unair Bebaskan Mahasiswa Nobar Film Senyap)
Adi menyatakan memang masih ada yang menganggap Senyap sebagai film yang mengganggu ketenangan masyarakat. Di Malang, pemutaran film ini dilarang. Adi menyatakan, sejak film ini diputar ke publik, keluarganya juga harus pindah dari kampung halaman. "Keluarga saya pindah ribuan kilometer dari kampung saya," kata Adi. (Baca: Panitia Film Senyap di Malang Diinterogasi Intel)
Adi mengaku hingga kini tak pernah mendapatkan ancaman atau intimidasi. Sebab, Adi hidup berpindah-pindah tanpa diketahui banyak orang. "Kalau saya hidup menetap mungkin akan ada intimidasi," kata Adi. (Baca: Film Senyap Ditolak, Ini Isi Ceritanya)
Adi mengaku mendapatkan pesan dari ibunya agar tidak menenggak minuman pada saat bertamu. Pesan itu dipegang Adi. Bahkan, dalam perjalanan di dalam pesawat, Adi tidak menyantap makanan dan minuman yang tersedia. Namun, saat menjadi pembicara di Semarang, Adi melanggar pesan ibunya. "Ini aku langgar pesan mama," kata Adi, yang disambut tawa para hadirin. (Baca: Hari HAM, Film Senyap Diputar di 457 Tempat)
Film Senyap adalah film dokumenter mengenai pembantaian massal 1965 di Sumatera Utara. Film ini bercerita mengenai keluarga Adi Rukun yang mengetahui bagaimana kakaknya dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Sebagai adik bungsu, Adi bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban dengan cara mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya. (Baca: Di Semarang, Pemutaran Film Senyap Lancar)
Sehari-hari, Adi adalah tukang kacamata yang membantu orang lain untuk melihat lebih jelas. Saat memakaikan kacamata kepada para pasiennya itulah dia juga bertanya-tanya hal ihwal peristiwa PKI. (Baca juga: Film Senyap, Penolak Sebut Pesantren Dahlan Iskan)
ROFIUDDIN | EDI FAISOL
Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Golkar Pecah | Banjir Jakarta
Berita terpopuler lainnya:
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?