TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal selam Jerman (biasa disebut Unterseeboot atau U-boat) dengan nomor lambung 168 ditemukan di Laut Jawa. Kapal tersebut tenggelam setelah dihantam torpedo H.N.M.S. Zvaardvish, kapal milik Belanda, pada 6 Oktober 1944. (Baca: Daftar Penumpang Kapal Nazi Jerman)
Berdasarkan berkas interogasi tentara Sekutu terhadap awak kapal ini ditemukan fakta bahwa sang kapten, Helmuth Pich, sebenarnya sudah mengetahui adanya potensi serangan. "Ada waktu sebelas menit di mana U-168 sadar ada bahaya," tulis dokumen tersebut.
Pich mengaku tidak mengantisipasi serangan tersebut. Tidak disebutkan apa alasannya. Namun teknisi kapal menuturkan ada semacam malfungsi pada beberapa perangkat kapal akibat kecepatan yang dipacu melebihi 12 knot.
Zvaardvish menembakkan enam torpedo. Satu mengenai ruang torpedo milik U-168, sedangkan lainnya tepat menghantam lambung kapal (baca: Kronologi Tenggelamnya Kapal Nazi Jerman). Sebanyak 22 dari 36 awak kapal tersebut selamat, termasuk Pich. Sebagian korban selamat dibawa ke Australia.
Kapal U-168 ini merupakan satu dari puluhan kapal Nazi yang melakukan ekspansi ke Penang, Malaysia, pada periode 1943-1944. Saat itu Jerman akan membantu Jepang selama Perang Dunia II. Indonesia yang diduduki Jepang menjadi lokasi transit.
Baca Juga:
SYAILENDRA
Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi