TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masa Kabinet Indonesia Bersatu II Muhammad Nuh mengaku bersedia jika diajak berdiskusi dengan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah masa Kabinet Kerja Anies Baswedan.
"Kalau mau diajak bertemu, saya sangat mau dan welcome," kata Nuh di Cut Meutia 3, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2014.
Nuh mengatakan sampai saat ini, dia belum pernah bertemu dengan Anies terkait dengan kurikulum yang baru saja dihentikan pemberlakukannya di beberapa sekolah. Nuh berharap bisa mendiskusikan ini dengan Menteri Kabinet Presiden Jokowi itu. (Baca: Muhammad Nuh: Kurikulum 2013 Bukan Ajaran Sesat)
Nuh menilai Anies adalah orang yang cerdas. "Berani mengambil keputusan besar dalam masa jabatan kurang dari satu bulan itu, cerdas bukan namanya."
Terkait dengan Kurikulum 2013, kata Nuh, Anies pernah beberapa kali menjadi narasumber saat akan merumuskan kurikulum itu. Walau begitu, Nuh tetap menyayangkan keputusan Anies yang menghentikan pemberlakukan Kurikulum 2013 di sebagian besar sekolah.
Nuh mengatakan seharusnya kurikulum itu tetap dijalankan minimal satu semester lagi sambil dilakukan berbagai evaluasi. "Coba tunggu sampai semester depan, agar kita evaluasi utuh," kata pria yang enggan menyamakan pendidikan dengan rezim. (Baca; Kurikulum 2013, Nuh: Kalau Mau Fair, Coba 1 Tahun)
Nuh mengaku Kurikulum 2013 ini membuat repot para guru dan murid-muridnya. Namun, kata Nuh, kurikulum itu juga sempat berhasil diterapkan di beberapa sekolah biasa di kawasan Surabaya.
Nuh menceritakan, sekolah itu bukan sekolah terbaik, namun sekolah itu berhasil menerapkan konsep Kurikulum 2013 dengan cara yang sederhana. "Mereka belajar dengan percobaan, seperti mengamati hasil jemuran kain di dalam dan di luar ruangan."
Di Manokwari Papua, Nuh mengatakan pernah bertemu dengan seorang guru yang mengaku senang karena mendapat pelatihan. "Selama ini, guru itu katanya belum pernah mendapat pelatihan apapun."
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly