TEMPO.CO, Jakarta- Setelah selesai menuntaskan misinya membunuh Munir, pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto dikabarkan melaporkan operasinya ke Kolonel Budi Santoso, Deputi Perencanaan dan Pengendalian Operasi Badan Intelijen Negara. “Dia bilang mendapat ikan besar di Singapura,” kata Budi, dalam rekaman kasaksiannya kepada penyidik di Kualalumpur, 7 Mei 2008. (Munir dan Penelusuran Terbaru Tempo)
Budi harus bersaksi di luar negeri karena mendapat informasi akan dihabisi jika pulang. Ketika kasus pembunuhan Munir pada 7 September 2004 terkuak, ia dipindahkan ke Kedutaan Indonesia di Pakistan. Di sana tugasnya mengawasi lalu lintas mahasiswa Indonesia untuk mencegah paham Islam radikal berkembang di kampus. (Kontras Kecam Pembebasan Pollycarpus)
Menurut catatan polisi, Pollycarpus menelepon Budi Santoso pada 7 September 2004 pukul 10.47. Setelah dilapori soal “target ikan besar” itu, Budi bertanya, “Apakah sudah melapor ke Pak Muchdi? Dia menjawab, sudah,” katanya.
Muchdi Purworprandjono adalah Deputi V Bidang Penggalangan BIN, atasan Budi Santoso. Muchdi dibebaskan hakim karena jaksa tak menghadirkan Budi dalam kesaksian jarak jauh. Hakim juga menolak berita acara pemeriksaannya di polisi karena pengacara Muchdi menunjukkan surat pencabutan kesaksian yang diklaim ditulis dan dikirim Budi dari Pakistan. Ketika ditanya ulang, Muchdi membentak dan meminta Tempo bertanya ke pengadilan. (Soal Munir, TPF Sudah Curigai Hendropriyono)
Polly juga menyangkal kesaksian Budi Santoso. Ia menyebut kesaksian itu rekayasa untuk menghukumnya. Soal ia agen BIN, Polly tak menjawabnya dengan tegas. “Tanya BIN saja,” katanya di penjara Sukamiskin, Bandung, dua hari sebelum bebas. “Kalau saya bilang, iya, nanti disangkal BIN. Kalau saya bilang tidak, nanti dibenarkan BIN. Iya kan?”
Selengkapnya baca majalah Tempo edisi 8 Desember 2014.
RUSMAN PARAQBUEQ | MITRA TARIGAN
Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Tolak Perpu Pilkada, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong