Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Amuk Massa di Lampung Pulang ke Rumah  

image-gnews
Anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Lampung berjaga-jaga di rumah milik warga Tanjung Harapan, Anak Tuha, Lampung, 27 November 2014. TEMPO/NUROCHMAN ARRAZIE
Anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Lampung berjaga-jaga di rumah milik warga Tanjung Harapan, Anak Tuha, Lampung, 27 November 2014. TEMPO/NUROCHMAN ARRAZIE
Iklan

TEMPO.CO, Lampung -  Sebagian warga yang menjadi korban penyerangan oleh sekelompok massa di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, mulai kembali ke rumah mereka yang telah hangus dibakar pada Sabtu, 29 November 2014.

Mereka membersihkan dan mengumpulkan barang-barang sisa di antara puing-puing rumah. “Ini kebetulan ada lima ton gabah kering yang baru dipanen tidak terbakar. Masih lumayan,” kata Saryanto, seorang warga Dusun II Tanjung Rejo yang rumahnya ludes dibakar massa, Sabtu, 29 November 2014.

Saryanto mengatakan, saat penyerangan oleh ratusan warga Dusun I Tanjung Harapan terjadi, dia langsung melarikan diri bersama anak dan istrinya. Dia tidak lagi menghiraukan harta-benda dan traktor miliknya yang ikut dibakar oleh massa yang beringas. “Hewan ternak saya, sapi dan ayam, hilang dan belum kembali,” katanya dengan tatapan penuh trauma.(Baca:Pascabentrok, Lampung Tengah Masih Mencekam)

Amukan massa yang membawa berbagai senjata dan bom molotov seperti sudah terencana dengan matang. Mereka bergerak menyebar dan melempari rumah warga dengan batu dan bom molotov lalu menyirami hunian itu dengan bensin. “Kami benar-benar panik dan tidak sempat melawan karena sebagian besar kaum lelaki baru pulang dari ladang,” katanya.

Menurut cerita warga lain, sejak pagi suasana di Dusun Tanjung Rejo sebenarnya sudah panas dengan kedatangan belasan anak muda dari dusun tetangga. Mereka berteriak-teriak meminta pertanggungjawaban atas penangkapan dua remaja warga dusun tersebut oleh warga Dusun II. “Pembicaraan buntu karena kami merasa tidak tahu persoalan hilangnya dua anak remaja itu,” kata pria yang sehari-hari menjadi petani dan pembajak sawah dengan traktor mesin.(Baca:Bentrokan Lampung Selatan Dipicu Pelecehan Seksual)

Warga Dusun II selama ini rukun dengan penduduk Dusun I. Kedua warga dusun saling menghormati. Mereka biasa saling bersilaturahmi meski berbeda suku. “Cuma selama ini kami selalu cemas dan was-was dengan aksi perampokan yang kian merajalela. Perampok sangat kejam dan tidak jarang melukai, bahkan membunuh korban,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih berharap kedua pihak yang bertikai dapat segera kembali hidup berdampingan setelah perjanjian damai diteken. Pertemuan untuk menyepakati perdamaian di Sekolah Dasar Negeri 1 Anak Tuha yang berada di samping kantor Kecamatan Anak Tuha sendiri sempat berlangsung alot. “Tapi setelah dilakukan pendekatan akhirnya mereka bisa saling mengerti. Semua tindakan kriminal diserahkan ke aparat keamanan untuk menindak tegas,” kata Sulistyaningsih.

Ratusan aparat gabungan  masih bersiaga di lokasi bentrokan yang menghanguskan lebih dari 40 rumah warga itu. Mereka disebar di sejumlah titik di beberapa kampung yang berada di sekitar lokasi. “Patroli rutin juga dilakukan. Polisi akan menindak tegas mereka yang kedapatan membawa senjata tajam dan senjata api. Untuk kasus penyerangan belum ada tersangka karena masih diselidiki,” katanya. 



NUROCHMAN ARRAZIE



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNA Nigeria Nyaris Diamuk Massa Setelah Lawan Arah Lalu Diteriaki Maling

23 Maret 2022

Ilustrasi penganiayaan
WNA Nigeria Nyaris Diamuk Massa Setelah Lawan Arah Lalu Diteriaki Maling

WNA Nigeria nyaris jadi korban amuk massa karena mobil yang ia kemudikan melawan arah lalu diteriaki maling.


Kasus Lansia Diteriaki Maling, Anak Korban: Tulang Belakang Hancur

24 Januari 2022

Jenazah lansia berinisial WH (89) yang menjadi korban pengeroyokan hingga tewas di Pulogadung, Jakarta Timur, disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 24 Januari 2022. (ANTARA/Abdu Faisal)
Kasus Lansia Diteriaki Maling, Anak Korban: Tulang Belakang Hancur

Keluarga korban lansia diteriaki maling meminta polisi mengusut kasus yang dialami ayahnya. Sang anak mengisahkan soal luka yang dialami korban.


Pencuri Motor di Tambora Jadi Bulan-bulanan Warga

29 Maret 2021

Ilustrasi pencurian sepeda motor. dailyrecord.co.uk
Pencuri Motor di Tambora Jadi Bulan-bulanan Warga

Mereka melihat ada kerumunan massa yang menangkap pencuri motor bersama Honda Beat milik Wasim.


Pria Digebukin Massa, Dikira Maling Padahal Selingkuhan

21 Mei 2020

Ilustrasi pria dikeroyok massa. Newsclick.in
Pria Digebukin Massa, Dikira Maling Padahal Selingkuhan

Dikira maling, seorang pria berinisial H, 53 tahun diamuk oleh warga di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa dinihari, 19 Mei 2020.


Kesaksian Ibu Tersangka Pengeroyokan TNI di Malam Penangkapan

17 Desember 2018

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi (kiri) dan Direktur Reserse Kriminal Umum  Polda Metro Jaya Kombes Pol Roycke Harry Langie (kanan), menghadirkan sejumlah tersangka saat rilis kasus pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018.Sebanyak lima tersangka pengeroyokan di kawasan Ciracas telah ditangkap. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kesaksian Ibu Tersangka Pengeroyokan TNI di Malam Penangkapan

Satu dari lima tersangka pengeroyokan TNI sudah pernah ditangkap dan babak belur. Panik lagi saat ada amuk massa.


Juru Parkir Keroyok TNI, 3 Bangunan Ini Hancur Akibat Amuk Massa

16 Desember 2018

Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dibakar massa, Rabu dinihari, 12 Desember 2018. Foto/Istimewa
Juru Parkir Keroyok TNI, 3 Bangunan Ini Hancur Akibat Amuk Massa

Pengeroyokan oleh juru parkir terhadap anggota TNI di kawasan Arundina berbuntut pada amuk massa yang merusak tiga unit bangunan di Ciracas.


Polsek Ciracas yang Dibakar Segera Dipulihkan, Pelaku Amuk Massa?

14 Desember 2018

kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pasca dirusak massa, Rabu, 12 Desember 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Polsek Ciracas yang Dibakar Segera Dipulihkan, Pelaku Amuk Massa?

Kerusakan kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas imbas pembakaran oleh amuk massa mulai diperbaiki dan pelayanan telah dipulihkan.


Kapolsek Imbau Warga Tak Usah Khawatir ke Polsek Ciracas, Sebab..

14 Desember 2018

Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pasca dirusak massa, Rabu, 12 Desember 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Kapolsek Imbau Warga Tak Usah Khawatir ke Polsek Ciracas, Sebab..

Kepala Kepolisian Sektor Ciracas Komisaris Agus Widar menginbau masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang ke Polsek Ciracas, pasca dibakar massa.


Kapolsek Ciracas Korban Amuk Massa Sudah Kembali Bertugas

14 Desember 2018

Kapolsek Ciracas Komisaris Agus Widartono bersama sejumlah anggota TNI di Markas Polsek Ciracas, Jumat 14 Desember 2018. Tempo/Imam Hamdi
Kapolsek Ciracas Korban Amuk Massa Sudah Kembali Bertugas

Kapolsek Ciracas Komisaris Agus Widar: Saya sudah sehat. Dia melarang layanan masyarakat terhenti.


Polisi: Tentara dan Penjaga Parkir Berdamai Sebelum Amuk Massa

12 Desember 2018

Polsek Ciracas dibakar massa di Jakarta Timur pada senin malam. Foto/Istimewa
Polisi: Tentara dan Penjaga Parkir Berdamai Sebelum Amuk Massa

Ini kisah empat pemuda penjaga parkir yang memicu amuk massa anggota TNI dengan membakar Polsek Ciracas,