TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Yoris Raweyai, mengatakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang datang dari kubu Aburizal Bakrie bukan anggota Golkar. "Mereka itu satpam perumahan yang disewa," kata Yoris di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu, 26 November 2014.
Menurut Yoris, ia tahu salah satu anggota Golkar yang berada di kubu Ical memiliki perusahaan security. Ia yakin orang-orang yang kemarin datang dan membuat rusuh pada saat pleno di DPP adalah orang-orang dari perusahaan keamanan itu. "Mereka merekrut security itu dan di belakangnya ada Aburizal," kata Yorri. (Baca: Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah)
Yoris mengatakan pihaknya sempat menangkap dan menginterogasi beberapa dari perusuh yang beraksi kemarin. Dari hasil interogasi itu pula ia menyimpulkan para perusuh adalah satpam, bukan AMPG.
Yoris memiliki bukti bahwa para perusuh yang datang kemarin adalah orang bayaran yang hanya bermodalkan seragam AMPG. Ia mendapat kabar bahwa seragam AMPG sempat dipesan sebanyak 1.000 buah beberapa hari lalu. (Baca: Golkar Ricuh, Ical Minta Tolong Prabowo?)
Yoris menduga yang membeli seragam itu adalah pendukung Ical. Seragam itu kemudian diberikan kepada para satpam yang membuat rusuh rapat pleno. Setelah kerusuhan itu, ia pun melihat beberapa seragam AMPG yang bermotif loreng, terbuang di pinggiran jalan. "AMPG itu tidak mungkin membuang seragamnya. Itu kan identitas," katanya.
Sebelumnya, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Selasa sore, 25 November 2014, kembali rusuh. Kerusuhan dipicu pernyataan Wakil Ketua Umum Theo L. Sambuaga yang menutup rapat. Padahal rapat baru saja dibuka oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono, selama sepuluh menit. (Baca: Pleno Golkar Rusuh, Theo Sambuagar Dilempari Aqua)
MITRA TARIGAN
Berita terpopuler:
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo