TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Selasa sore, 25 November 2014, kembali rusuh. Kerusuhan dipicu pernyataan Wakil Ketua Umum Theo L. Sambuaga yang menutup rapat. Padahal rapat baru saja dibuka oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono, sepuluh menit sebelumnya. (Baca: Merasa Tak Kondusif, Aburizal Tutup Pleno)
"Sesuai dengan keputusan yang sudah ditetapkan oleh DPP, segala persiapan sudah selesai, sehingga rapat ditutup," ujar Theo di hadapan sekitar 40 peserta pleno di kantor DPP Partai Golkar, Selasa, 26 November 2014.
Pernyataan Theo ini sontak mendapat penolakan dari sejumlah peserta Rapat Pleno Golkar. Selain berebut mengajukan interupsi, beberapa peserta juga melempar botol Aqua yang berada di meja masing-masing. (Baca: Agun Pertanyakan Percepatan Munas Golkar)
Sambil memegang mikrofon, Theo tetap bertahan dengan keputusannya. Theo, dengan didampingi Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, tak mengindahkan hujan interupsi dari para peserta. Theo lalu berdiri dan meninggalkan ruangan.
Tak hanya Theo, sejumlah pengurus elite DPP Golkar juga turut meninggalkan ruang pleno. Mereka antara lain Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Sharif Cicip Sutarjo, dan Ketua DPP Rizal Mallarangeng.
IRA GUSLINA SUFA
Berita lainnya:
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Operasi Diam-diam Susi Pantau Illegal Fishing
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa