TEMPO.CO, Medan - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mendapat jatah mobil dinas mewah jenis Alphard untuk keperluan tugas di Jakarta. Dana pembelian mobil dengan harga di atas Rp 1 miliar itu ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumut tahun 2015 dengan besaran pagu Rp 1,4 miliar.
Mobil dinas mewah Gubernur Gatot itu menuai protes karena dianggap terlalu mewah dan Pemerintah Provinsi Sumut dinilai tidak berniat melakukan penghematan anggaran. Padahal, menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut Ajib Shah, kantor perwakilan Pemprov Sumut di Jakarta menyiapkan dua unit sedan Toyota Camry untuk kendaraan dinas Gubernur dan Wakil Gubernur jika bertugas di Jakarta. Mobil itu juga masih laik jalan.
Menurut Ajib, pengadaan mobil dinas mewah untuk Gubernur Sumut tak perlu saat ini karena mobil dinas yang lama masih bisa dipakai. Ajib membandingkan dirinya sebagai Ketua DPRD yang juga berhak mendapat mobil dinas baru di Jakarta tapi ditolaknya. "Sebagai Ketua DPRD Sumut, saya juga berhak mendapat fasilitas mobil dinas di Jakarta, tapi saya tetap gunakan mobil dinas yang lama. Kadang-kadang mobil itu tidak saya gunakan dan lebih memilih naik taksi," kata Ajib Shah kepada Tempo, Selasa, 25 November 2014.
Tak hanya mobil dinas di Jakarta, di Sumut pun, ujar Ajib, dirinya tak menuntut jatah mobil dinas baru. Mobil dinas Ajib sebagai anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 jenis Kijang Innova tetap dia pergunakan meski saat ini menjabat Ketua DPRD Sumut. "Mestinya, sebagai gubernur, Gatot memberi contoh gerakan penghematan, jangan malah memberi contoh menghamburkan uang APBD dengan membeli mobil mewah berharga miliaran," tutur Ajib.
Ajib membandingkan semangat penghematan anggaran sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada anggota DPRD. Kata Ajib, biaya makan-minum reses dan makan-minum tamu anggota DPRD dihapus. "Kok, Gubernur malah minta jatah mobil dinas mewah?" tutur Ajib.
DPRD Sumut, ujar Ajib, akan meminta penjelasan resmi kepada Gatot. DPRD, kata dia, berharap Gatot menolak mobil dinas mewah itu. "Tidak masalah jika anggaran pembelian mobil itu nantinya jadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa)," tuturnya.
Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah Sumatera Utara di Jakarta, Salim Affan Hasibuan, membantah rencana pembelian mobil dinas Alphard baru untuk Gatot dianggap mewah. "Jika dibanding dengan mobil dinas gubernur provinsi lain dengan harga miliaran," kata Affan.
SAHAT SIMATUPANG
Berita lain:
Flickr Jual Foto dan Lukisan Berlisensi
Zomato Mendapat Dana Segar US$ 60 Juta
Oppo Segera Pasarkan Ponsel Tertipis 4,9 Milimeter
Industri Didorong Gunakan Teknologi Tiga Dimensi
Google Perbarui Gambar dengan Angle 360 Derajat
Letusan Kecil Hambat Pemanasan Global
Google Bakal Kembali ke Cina?
Ibu Hamil Pakai Antibiotik, Anak Berisiko Obesitas
Mendekati Matahari, Philae Bisa 'Hidup' Lagi