TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi bertemu dengan Bupati Tasikmalaya dan sejumlah kepala dinas di lingkungan pemerintah daerah setempat di Pendopo Lama, Sabtu malam, 22 November 2014. Dalam pertemuan itu Menteri Yuddy menyampaikan amanat dari Presiden Joko Widodo ihwal penghematan nasional. (Isu Pangan Jadi Perhatian Utama Pemerintah Indonesia)
Salah satu pesan Presiden yang disampaikan Yuddy yakni setiap kali ada kegiatan yang digelar pemerintah daerah, hidangan yang disajikan tidak boleh hasil impor. "Termasuk buah-buahan, anggur, jeruk tidak boleh buah-buahan impor. Kita kembali ke makanan lokal, supaya petani-petani hidup," katanya. (Ketahanan Pangan Bisa Libatkan Sektor Pendidikan)
Dengan mengikuti aturan pemerintah pusat, kata Yuddy, petani lokal akan berkembang. "Saya akan keluarkan surat edaran (soal larangan makanan impor)," katanya.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pada prinsipnya, pemerintah daerah harus mengikuti apa pun instruksi pemerintah pusat. "Saya menerima apa yang diminta, kami pemda harus taat kepada pusat," katanya.
Ihwl penghidangan makanan lokal dalam acara pemerintah, Uu mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah mempraktekkan. Makanan impor, khususnya buah-buahan, kata dia, disinyalir mengandung pengawet makanan. "Masak sekian bulan di perjalanan masih tetap utuh, warna juga masih bagus. Tidak menutup kemungkinan mengandung formalin," katanya. (Industri Pangan Daerah Terancam Malaysia)
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memilih menyajikan makanan lokal dalam setiap acara. "Back to daerah, kita pilih jeruk Bali, jeruk Medan, apel Malang," ujarnya.
CANDRA NUGRAHA
Baca berita lainnya:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Kaesang Sebut Hotel Supri, Sopir Singapura Bingung
Ahok 'Tebus Dosa' ke Ridwan Kamil Rp 125 Juta
Alasan Pekerja Seks Sarkem Rajin ke Gunung Kemukus
Tantowi: Parlemen Tak Bisa Turunkan Presiden