TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini memeriksa Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris sebagai saksi kasus pembangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Pelembang, Sumatera Selatan.
"Bosan, bosan, bosan," kata Idris saat ditanya mengenai materi pemeriksaan di KPK, Rabu, 19 November 2014.
Idris tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan wartawan sesaat sebelum meninggalkan gedung KPK. (Baca: Angie Bantah Minta Jatah Wisma Atlet)
"Sudah, sudah, tidak tahulah, capek!" ujar Idris, yang lalu pergi menggunakan taksi. Idris bersaksi untuk terdakwa tindak pidana korupsi Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Sumatera Selatan tahun 2010-2011 dengan tersangka Rizal Abdullah.
Sebelumnya, KPK memeriksa politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Wayan Koster, Selasa, 4 November 2014. Wayan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek Wisma Atlet, Jakabaring. "Baru sekali ini diperiksa sebagai saksi untuk Rizal Abdullah," ujar Wayan.
Wayan Koster disebut-sebut terlibat kasus pembangunan Wisma Atlet yang sudah menjerat sejumlah nama. Nama Wayan disebut dalam pembicaraan antara anggota Badan Anggaran, Angelina Sondakh, dan Direktur Marketing Permai Grup Mindo Rosalina Manulang.
Akhir September lalu, KPK menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan sekaligus Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Rizal Abdullah, sebagai tersangka. Nama Rizal sudah santer terdengar dalam kasus Wisma Atlet. Pada awal persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada 11 Agustus 2011, Rizal mengaku menerima Rp 400 juta dari PT Duta Graha Indah.
Pengakuan tersebut dilontarkan ketika Rizal bersaksi untuk terdakwa--kini terpidana--Manajer Pemasaran Duta Graha Mohamad El Idris. Ketika itu, Rizal mengaku tidak tahu tujuan pemberian uang tersebut.
"Hanya dibilang, 'Ini buat Bapak'," tuturnya menirukan El Idris saat penyerahan duit.
MARIA YUNIAR
Berita lain:
BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna