TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang menargetkan pembuatan 1 juta lubang resapan biopori (LRB) untuk menjaga dan memelihara zona resapan air sekaligus menangkal banjir. Pemerintah Kabupaten Malang yang telah mencanangkan gerakan pembuatan 1 juta lubang biopori pada 3 Desember 2013, hingga kini sudah memiliki 5.254 titik lubang biopori.
Bupati Malang, Rendra Kresna, meyakini gerakan lubang biopori efektif mengatasi masalah lingkungan, mencegah bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di musim hujan, serta sekaligus menambah 'tabungan' air tanah.
"Lubang biopori merupakan solusi teknologi tepat guna, ramah lingkungan yang murah dan gampang dibuat di halaman maupun di lahan kosong. Tanah cukup dilubangi dan diisi dedaunan hijau, maka penyerapan air ke tanah bisa banyak dan kita tak lagi melihat genangan air yang sia-sia," kata Rendra, Selasa, 18 November 2014.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Tridiyah Maistuti, menambahkan untuk mempercepat tercapainya target pembuatan 1 juta LRB, 16 ribu rukun tetangga (RT) sudah diperintah oleh bupati untuk membuat lubang biopori. Setiap RT wajib membuat 100 titik LRB.
Pemerintah Kabupaten Malang juga berharap seluruh lembaga pendidikan, pondok pesantren, badan usaha, serta semua kantor kepolisian dan militer ikut membantu membuat LRB. Di luar seluruh LRB yang sudah dibuat, kata Maistuti, pemerintah daerah setempat juga sangat terbantu oleh kesigapan Komando Distrik Militer 0818/Kabupaten Malang dan Kota Batu yang telah membuat 33 ribu titik LRB lebih dulu.
ABDI PURMONO
Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur
Berita terpopuler lainnya:
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY