TEMPO.CO , Depok: Universitas Indonesia (UI) telah menetapkan Muhammad Anis sebagai Rektor UI periode 2014-2019. Guru Besar Teknik Metalurgi UI itu terpilih dalam drama pungutan suara oleh Majelis Wali Amanta (MWA) di Balai Sidang UI, Selasa, 18 November 2014. Anis meraih 12 suara, sementara calon Rektor lainnya Mohammad Nasikin meraih 7 suara dan Rinaldy Dalimi 4 suara.
"Proses pemilihan Rektor UI didahului oleh debat publik yang juga berlangsung hari ini," kata Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko, Selasa, 18 November 2014.
Farida mengatakan, debat publik berlangsung sejak pukul 11.00 dan disaksikan oleh para dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dan alumni UI.
Pada sekitar pukul 14.00 terjadi pemungutan suara oleh panitia. Pemungutan suara diikuti oleh 15 anggota MWA UI dan perwakilan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang memiliki hak 35 persen suara atau setara dengan 8 suara. "Total suara berjumlah 23 dan Pak Anis meraih 12 suara."(Baca : Tiga Nama Bersaing Rebut Kursi Rektor UI)
Sebelumnya, MWA UI menetapkan tiga calon Rektor yang lolos untuk tahap selanjutnya pada 6 November 2014. Pada 17 November kemarin, para calon Rektor itu diwawancarai tentang rencana strategis mereka oleh MWA UI. Tahapan terakhir dilakukan hari ini, yaitu debat publik dan pemilihan oleh MWA. Rencananya, Rektor baru akan dilantik pada pada 27 November 2014.
Rektor terpilih Muhammad Anis mengatakan, UI harus menjadi perguruan tinggi yang mampu menyelesaikan masalah-masalah global. Dalam 25 tahun ke depan, UI harus sudah bermanfaat bagi negara, menjadi unggulan di Asia. "UI harus menjadi guru bangsa dan berperan bagi bangsa," katanya.(Baca : 27 November Mendatang, UI Punya Rektor Baru)
Langkah itu akan bertahap. Dalam 5 tahun ke depan UI harus menjadi perguruan tinggi yang otonom dengan menghasilkan lulusan yang mengembangkan ilmu dan teknologi. Lulusan UI, kata dia, harus menembangkan riset dan berinovasi agar Indonesia menjadi bangsa yang mandiri. "Saya akan membuat pencapaiannya menjadikan UI yang sehat dan produktif."
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY
Ekonom UGM: Alasan Kenaikan Harga BBM Mengada-ada
Di Bandung, Tagihan BPJS Kesehatan Rp 1 Triliun