TEMPO.CO, Semarang - Bendahara DPD I Partai Golongan Karya Jawa Tengah Sasmito mengatakan, dari delapan calon ketua umum yang bertarung dalam musyawarah nasional partainya pada 2015, ada dua calon yang bakal bersaing ketat.
"Pak Ical dan Pak Priyo cukup bagus," ujar Sasmito kepada Tempo di Semarang, Selasa, 18 November 2014. Ical yang dimaksud Samito adalah Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar saat ini yang bakal maju lagi dalam Munas Golkar mendatang.
Adapun Priyo adalah Priyo Budi Santoso, bekas Wakil Ketua DPR yang juga maju menjadi calon Ketua Umum Golkar. Selain mendapatkan dukungan cukup tinggi, tutur Sasmito, Ical dan Priyo cukup bagus dalam menawarkan program-program pembangunan Golkar pada masa mendatang.
Namun Sasmito menggarisbawahi bahwa situasi politik menjelang Munas Golkar bisa berubah. "Munas akan terus berkembang," kata Sasmito. Sasmito menilai, jika Aburizal maju lagi dalam bursa ketua umum, itu merupakan hak politiknya. (Baca: Munas, Golkar Jateng Waspadai Politik Uang)
Sejauh upaya merebut kembali jabatan ketua umum menggunakan cara demokrasi, ujar dia, itu sah-sah saja. Partai Golkar Jawa Tengah berpesan, siapa pun yang terpilih menjadi ketua umum, harus didukung.
"Yang kalah juga harus legawa," kata Sasmito. Munas Golkar akan digelar pada awal tahun mendatang. Saat ini partai warisan Orde Baru tersebut masih melaksanakan rapat pimpinan nasional di Yogyakarta. (Baca: Priyo: Ketum Golkar Harus Terpilih Secara Halal)
Hingga kini, DPD I Golkar Jawa Tengah memang belum memutuskan akan mendukung siapa dalam munas partai beringin mendatang. Golkar Jawa Tengah juga akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pengurus DPD II untuk memilih calon yang terbaik. "Pengurus Golkar Jawa Tengah tak mengarahkan pilihan DPD II," kata Sasmito.
Sudah ada beberapa kandidat ketua umum yang datang dan berkonsolidasi di Jawa Tengah. Mereka adalah Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan Airlangga Hartanto.
ROFIUDDIN
Terpopuler:
Harga BBM Naik, Mahasiswa Mulai Menggelar Demo
Begini Aliran Uang Kasus Bus Transjakarta
Relokasi, Ahok: Pendatang Pulang Kampung Saja
Harga BBM Naik, Polisi Siaga I