TEMPO.CO, Malang - Penduduk Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, menemukan bangkai ikan wader di saluran PDAM. Ikan itu masuk ke saluran rumah warga dan sempat menyumbat saluran air. "Baunya tak sedap," kata warga Kota Lama, Nurul Fariha, Senin, 17 November 2014.
Setelah diperiksa, petugas PDAM menemukan bangkai ikan menutupi saluran air minum. Petugas, kata dia, juga memasang jaring atau filter. Namun ikan tetap masuk ke saluran air minum.
Tidak hanya ditemukan bangkai ikan, gangguan pelayanan PDAM lainnya yakni aliran air hanya lancar saat malam hari. Sedangkan sejak pagi sampai siang, air tak mengalir. "Padahal kebutuhan air kan sewaktu-waktu. Tandon air juga tak cukup," ujar Yusron, warga setempat. Warga berharap PDAM memberikan pelayanan maksimal. Menurut dia, selama ini, kualitas pelayanan PDAM rendah. Sedangkan badan usaha milik daerah ini akan menaikkan tarif.
Juru bicara PDAM Kota Malang, Mafih, menuturkan petugas segera diturunkan saat ada keluhan dari pelanggan. Petugas telah memasang filter untuk mencegah ikan masuk saluran air. Jika masih ada keluhan, pelanggan bisa melapor melalui pesan pendek ke nomor telepon 08113031440 atau berkirim surat. "Setiap pengaduan langsung kami respons." (Baca: Bocor, 30 Persen Air PDAM Malang Terbuang)
Sedangkan mengenai pasokan air yang mengecil, PDAM akan menambah pasokan. Di kawasan padat penduduk, penggunaan air minum meningkat. Selama ini, PDAM Kota Malang memanfaatkan delapan sumber air dari Batu dan Kabupaten Malang serta enam sumur bor. Total produksi air PDAM Kota Malang mencapai 1.550 liter per detik. Sebanyak 1.484 liter per detik di antaranya berasal dari mata air. (Baca: Kemarau di Ja-Tim Sampai Akhir Tahun)
PDAM menaikkan tarif sebesar 11 persen dari rencana awal 20 persen. Namun Wali Kota Malang memutuskan tarif naik 11 persen dengan pola kenaikan secara bertahap agar tak membebani pelanggan. (Baca: Lima PDAM Dapat Kredit Rp 582,9 Miliar)
Tarif dasar air sebesar Rp 2.500 per seribu liter naik menjadi Rp 2.775. Tarif PDAM naik, kata Mafih, karena beban operasional meningkat. Setiap bulan, rata-rata tarif listrik untuk pompa air yang dulunya sebesar Rp 1,2 miliar naik menjadi Rp 1,7-1,9 miliar. Dan jumlah pelanggan melonjak sejak tiga tahun terakhir, dari 90 ribu sambungan menjadi 133 ribu sambungan.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Faisal Basri Jadi Ketua Tim Pembasmi Mafia Migas
SBY Minta Kader Demokrat Loyal ke Jokowi
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral