TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa yang berpusat di perairan Maluku Utara dirasakan selama 2 detik. "Di Manado, gempa dirasakan cukup kuat selama 5-7 detik," katanya melalui keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 November 2014. (Baca: BMKG: Gempa 7,3 SR di Perairan Maluku)
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan peringatan dini akibat gempa dengan kekuatan 7,3 skala Richter di kawasan perairan Maluku Utara. Pada situs resminya, www.bmkg.go.id, pusat gempa berada di laut, 132 kilometer sebelah barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara. Gempa pada 15 November 2014 pukul 09.31 WIB atau sekitar 11.31 WIT itu terjadi di 1,93 Lintang Utara dan 126,5 Bujur Timur.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kata Sutopo, gempa dirasakan sangat kuat di wilayah Sitaro. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. "Saat ini masyarakat masih berada di luar rumah dan berangsur normal," katanya. (Baca: Gempa di Pacitan, Warga Berhamburan ke Luar Rumah)
Di Ternate dan Kabupaten Sula, gempa dirasakan kuat. Belum ada laporan tsunami dan kerusakan hingga pukul 10.25 WIB. Di Halmahera Barat, gempa juga terasa keras. Namun, di sepanjang pantai pesisir, belum ada laporan tsunami hingga pukul 10.45 WIB. Ada-tidaknya kerusakan pun belum dilaporkan.
Berdasarkan analisis dari Pacific Disaster Center, tsunami dengan tinggi gelombang 0,3-1 meter akan mencapai beberapa wilayah pesisir Indonesia. Perkiraan 0,5 jam mencapai pantai Manado dan Ternate. Selanjutnya, 1-2 jam kemudian mencapai pantai Maluku, Papua, dan Sulteng.
Daerah yang berstatus siaga tsunami dan sudah dikonfirmasi adalah Halmahera, Talaud, dan Bolaang Mongondow Selatan. Daerah-daerah tersebut merasakan getaran gempa yang kuat. (Baca: Aceh Dilanda Gempa 5,2 SR)
Pemantauan tsunami dan dampak gempa masih terus dilakukan oleh Posko BNPB ke BPBD yang wilayahnya berpotensi terdampak. "Gempa 7,3 SR telah diikuti gempa susulan 5 SR pada pukul 09.43 WIB dan 6,3 SR di 93 km tengah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada pukul 10.08 WIB," kata Sutopo.
Kepala BMKG telah melaporkan peringatan dini kepada Kepala BNPB. Kepala BNPB langsung menuju Pusdalops BNPB dan telah menginstruksikan jajaran BNPB untuk persiapan gerakan ke daerah bencana dengan menyiapkan pesawat terbang, logistik, dan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana jika sewaktu-waktu darurat.
MITRA TARIGAN
Berita lainnya:
Di Mimbar Masjid, Pria Ini Pimpin Doa Tolak Ahok
Ahok Akan Dilantik, FPI: Itu di Tangan Tuhan
Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu
Ruhut: Bubarkan Saja FPI
Asus Zenfone 4S, Tangguh Berkat Chipset Intel