TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan Front Pembela Islam seharusnya tidak dibubarkan. Ma'ruf menilai pembubaran FPI tidak mendidik dan tidak menyelesaikan persoalan.
"Seharusnya mereka (FPI) dibina, bukan dibubarkan," kata Ma'ruf Amin saat ditemui gedung Majelis Ulama Indonesia, Kamis, 13 November 2014. (Baca: Kata GP Ansor Soal Pembubaran FPI)
Ma'ruf mengatakan usaha pembubaran FPI hanya akan memicu munculnya bentuk organisasi baru yang menyerupai FPI. "Saya takutnya muncul lagi dengan nama lain," kata Ma'ruf. Karena itu, ia berpendapat, FPI lebih baik dibina daripada dibubarkan. "Pemerintah seharusnya melakukan pembinaan," kata Ma'ruf. (Baca: Begini Cara Membubarkan FPI)
Pembubaran organisasi kemasyarakatan, kata Ma'ruf, tidak bisa serta-merta dan tidak mudah dilakukan. "Semua harus melewati prosedur yang ada," kata Ma'ruf. Ma'ruf mengatakan Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seharusnya dapat menunjukkan sikap yang santun agar dapat menemukan titik terang dalam perselisihannya dengan FPI. "FPI pun juga harus bisa santun. Semua ada aturannya."
Sebelumnya, massa FPI menggelar unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Dalam aksi itu, massa menuntut DPRD tidak melantik Ahok sebagai Gubernur Jakarta. (baca: FPI Dibubarkan, Organisasi Serupa akan Muncul)
Sikap FPI seperti yang ditunjukkan dalam aksi itu, menurut Ahok, kerap menimbulkan gesekan dan berujung kerusuhan. Dengan alasan itulah Ahok mengeluarkan surat rekomendasi pembubaran FPI. Surat itu dikirim ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Kementerian Dalam Negeri.
DEVY ERNIS
Berita Lain
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...