TEMPO.CO , Yogyakarta: Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Yogyakarta menganggap desakan pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI), seperti usulan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak akan menyelesaikan persoalan utama soal ketertiban umum.
"Organisasinya dibubarkan, tapi orang-orangnya kan tetap ada, jadi ya, sama saja," kata Ketua GP Ansor Kota Yogyakarta Ambar Anto, Rabu, 12 November 2014. (Baca juga: Bubarkan FPI, Gerindra: Ahok Bodoh atau Pintar? )
Ahok mengirimkan surat permohonan pembubaran FPI ke Kementerian Hukum, Selasa, 11 November 2014. Dalam surat itu, Ahok menyampaikan alasan pembubaran FPI, karena kerap melakukan tindakan anarkis dan menebar kebencian dengan menghalang-halangi pelantikan gubernur. Sementara Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab menilai, Ahok tak menjadi pemimpin. Alasannya, Ahok beragama Kristen dan bukan warga asli Jakarta. (Baca juga: Ahok Surati Kementerian Minta FPI Dibubarkan )
Menurut Ambar, orang-orang yang di dalam FPI itu bisa saja dengan mudah mengulangi aksi mereka dengan puluhan bahkan ratusan macam organisasi berbeda nama. Selama tidak ada larangan berorganisasi dari negara.
"Kalau bisa bentuk organisasi baru, tapi orangnya sama, enggak berguna pembubaran itu," kata pria yang juga Wakil Ketua Ansor DIY itu.
Ambar menuturkan, organisasi masyarakat selama ini hanya sekadar wadah yang tak bisa disalahkan atau dijadikan sasaran pelampiasan kekesalan ketika timbul keresahan dan kekacauan di masyarakat.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Jadi Buron Polisi, Susi Dimintai Duit Rp 100 Juta
Baju Jokowi, Kritikus Mode:Tak Kelihatan Kampungan
Terungkap, Artis yang Ditangkap BNN Berinisial VM