TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan partainya ikhlas tak mendapat jatah pimpinan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Musababnya, NasDem sejak awal bekerja mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla tanpa syarat. Selain itu, Ferry dan rekan-rekannya di NasDem sadar tak banyak mengirim wakil ke Senayan.
"Jadi kami ikut saja," kata Ferry di kantor Dewan Pimpinan Pusat NasDem,Jakarta, Selasa, 11 November 2014. (baca juga: Pesan Megawati Terhadap Kisruh DPR)
Sebagai partai pendatang, kata Menteri Agraria dan Tata Ruang itu, NasDem ingin mendorong optimalnya fungsi Dewan. Partai NasDem tak mematok target kursi penting di DPR. "Kalau tak dapat apa-apa di DPR, kami rela."
Kemarin, Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan telah tercapai kesepakatan antara fraksi-fraksi pendukung Joko Widodo dan penyokong Prabowo Subianto terkait dengan dualisme kepimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. (baca juga: Solusi Damai Kubu Prabowo-Jokowi di DPR)
Menurut Pramono, ada tiga poin utama kesepakatan tersebut yaitu mengenai tata cara penyelesaian, serta materi substansi yang akan diselesaikan dan masalah alat kelengkapan DPR. Terakhir, terkait dengan revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang disingkat dengan UU MD3, serta tata tertib DPR.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | RIDHO JUN
Terpopuler
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi
Pidato Berbahasa Inggris, Jokowi Bisa Langgar Sumpah