TEMPO.CO, Balikpapan - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Balikpapan, Kalimantan Timur, menyatakan persediaan air bersih tinggal tersisa untuk sebulan ke depan. Diperkirakan, air bersih akan benar-benar habis pada 7-8 Desember mendatang. (Baca juga: Kampung SBY Dilanda Krisis Air Bersih)
"Bila tidak ada hujan, bulan depan sudah habis," kata Direktur PDAM Balikpapan Soufan, Selasa, 4 November 2014.
Ia menyebut pasokan air baku Waduk Manggar, Balikpapan, berada pada level 4,27 meter. Pasokan air baku satu-satunya masyarakat Balikpapan itu terus menyusut sekitar 10 sentimeter per hari. (Baca juga: Sepuluh Desa di Mojokerto Krisis Air Bersih)
Imbas keringnya Waduk Manggar, PDAM Balikpapan akan kembali menurunkan kualitas layanan pelanggan hingga level 25 persen. Artinya, PDAM Balikpapan akan menghentikan seluruh distribusi air bersih lewat jalur pipa kepada para pelanggan. (Baca juga: 100 Ribu Warga Gunung Kidul Kekurangan Air Bersih)
"Sekarang ini layanan masih 40 persen pada pelanggan, dan distribusi air dilakukan dengan cara bergiliran," ujarnya.
Nantinya, PDAM Balikpapan menyalurkan air bersih melalui mobil tangki. Setiap pengiriman dikenai biaya Rp 500. Distribusi ini memanfaatkan sumber air tiga sumur dalam PDAM Balikpapan, dengan kapasitas 300 liter per detik dari kawasan Prapatan, Gunung Sari, dan Teritip.
Soufan sudah melaporkan situasi krisis air kepada Wali Kota Balikpapan. Menurutnya, kepala daerah nantinya yang akan memutuskan kondisi gawat darurat dalam penanganan krisis air Balikpapan.
Warga perumahan elite Balikpapan Baru, Adi Prasetyo, mengatakan krisis air sangat menganggu aktivitas kesehariannya. Dia menyebut rumahnya sudah hampir sepuluh hari tidak teraliri air bersih dari PDAM Balikpapan. "Mati air sama artinya mati gaya, jarang mandi, dan masak," katanya.
S.G. WIBISONO
Berita lainnya:
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Nadine Kaiser Bangga dengan Menteri Susi
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Kata Anak Menteri Susi Soal Akun Palsu di Twitter