Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah Sumarti Ingin Rurik Jutting Dihukum Mati  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Foto mendiang Sumarti Ningsih, TKW korban mutilasi di Hongkong, yang tersimpan di rumahnya di Desa Gandrungmangu, Cilacap, Jateng, Senin 3 November 2014. ANTARA/Idhad Zakaria
Foto mendiang Sumarti Ningsih, TKW korban mutilasi di Hongkong, yang tersimpan di rumahnya di Desa Gandrungmangu, Cilacap, Jateng, Senin 3 November 2014. ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Cilacap - Ahmad Kaliman, 58 tahun, ayah dari Sumarti Ningsih, tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban pembunuhan di Hong Kong, ingin pembunuh anaknya dihukum mati. Kaliman sangat geram dengan aksi Rurik Jutting, sang tersangka pembunuh, terhadap anaknya. (Baca: PSK Indonesia Dibunuh di Apartemen Mewah Hong Kong)

"Saya ingin pembunuh anak saya dihukum mati," kata Kaliman saat ditemui Tempo di rumahnya di Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 4 November 2014. (Baca: TKI Dibunuh di Hong Kong Mestinya Sudah Pulang)

Keinginan itu agaknya sulit terpenuhi mengingat pemerintah Hong Kong sudah menghapus hukuman mati sejak 1993. Kaliman hanya berharap pemerintah Indonesia memulangkan jenazah anaknya, apapun kondisinya. Setelah dipulangkan, kata dia, jenazah akan dimakamkan di desanya. (Baca: Menlu Kirim Tim Identifikasi Mayat WNI di Dalam Koper)

Sumarti, kelahiran Cilacap, 22 April 1991, ditemukan menjadi mayat di dalam sebuah kopor di apartemen di Hong Kong. Ia tewas bersama seorang warga Filipina lain yang dikenal sebagai Jesse Lorena di apartemen milik Jutting, bekas bankir warga Inggris. Jutting sudah ditetapkan menjadi tersangka. (Baca: Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong)

Kaliman mengatakan Sumarti mengaku berangkat ke Hong Kong untuk bekerja di sebuah restoran. Anak ketiga dari empat bersaudara itu sudah mempunyai anak semata wayang bernama Muhammad Hafidz Arnovan, 5 tahun. "Bapaknya tak pernah ke sini sejak anaknya lahir," ujarnya. Kaliman mengatakan Sumarti bekerja ke Hongkong untuk membiayai sekolah Hafidz di taman kanak-kanak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ngatiman, 55 tahun, tokoh masyarakat setempat, mengatakan Sumarti orang yang gemar beramal. "Kalau Idul Adha dia selalu menyumbang kambing untuk kurban," katanya. Sumarti pun kerap menyumbang untuk keperluan masjid di lingkungan rumahnya. Hal itu ia lakukan sejak mulai bekerja di Hongkong pada 2011. (Baca: PSK Indonesia Sudah 4 Tahun Kerja di Hong Kong)

ARIS ANDRIANTO

Baca yang Terpopuler
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Nadine Kaiser Bangga dengan Menteri Susi
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Kata Anak Menteri Susi Soal Akun Palsu di Twitter
9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

11 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

12 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.


Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

14 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

7 hari lalu

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Pakistan menyelidiki laporan kejanggalan dalam pemilu negara tersebut.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

8 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan 21 Maret 2021. [Vatican Media / Handout via REUTERS]
Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Paus Fransiskus hendak kunjungna kerja ke Indonesia sejak 2020, namun karena pandemi Covid-19 maka rencana itu pun belum terwujud.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

9 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

9 hari lalu

Warga Avdiivka, yang kini tinggal di pusat akomodasi sementara, memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, saat terjadi konflik Rusia-Ukraina di kota Kirovske di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 15 Maret. 2024. REUTERS/Alexander Ermochenk
Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO


Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

10 hari lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

10 hari lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.