4. Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Arsyad sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis siang. Arsad dibawa oleh sejumlah anggota Kepolisian dengan menggunakan ambulans sekitar pukul 10.00 WIB. "Kondisinya melemah karena ia tidak mau makan dan terlihat depresi," kata Abdul Azis, pengacara Arsad, di RS Polri, Kamis, 30 Oktober 2014. (Baca: Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit)
Begitu tiba di rumah sakit, Arsyad langsung diberi makan dan diinfus beberapa jam. "Kata penyidik yang menemani Arsyad ke rumah sakit, selesai dirawat dia sudah baikan dan segar lagi," kata Abdul. Kabar Arsyad yang dilarikan ke rumah sakit itu baru diketahui keluarga sekitar pukul 14.00 WIB. Ibu Arsyad dan pengacara saat itu sedang berada di Mabes Polri untuk mengajukan surat penangguhan penahanan.
"Begitu urusan di sana selesai, kami langsung meluncur ke sini," kata Abdul. Begitu tiba di rumah sakit, keluarga diberi tahu bahwa Arsyad telah dibawa kembali ke Mabes Polri sekitar pukul 15.00 WIB. "Jadi, kami juga tidak sempat bertemu," katanya. "Padahal, sengaja buru-buru ke sini agar sempat bertemu Arsyad barang sebentar saja."
5. Ibunya Sempat Semaput
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menemui orang tua Muhammad Arsyad hari ini, Jumat, 31 Oktober 2014, di Ciracas, Jakarta Timur. Mursyidah, ibu Arsyad, sempat pingsan saat menunggu kedatangan Fadli Zon. "Kondisinya memang lemah, enggak mau makan," ujar Ersah, 62 tahun, kakak Mursyidah. (Baca: Ibu Penghina Jokowi Minta Penangguhan Penahanan)
Menurut Ersah, bukan hari ini saja, semalam Mursyidah juga sempat pingsan dengan mulut terkunci rapat selama sekitar satu jam. "Kami khawatir. Saya suruh ibu-ibu pengajian untuk mendoakan, baca-baca surat Yasin, segala macam. Sampai sempat dibisikkan ke telinganya innalillahi. Rapat sekali matanya," tuturnya.
Ersah mengatakan, sebelum pingsan, Mursyidah memang jatuh saat menuju ke kamar mandi sekitar pukul 18.00 WIB. Kondisi kesehatannya bertambah parah karena Mursyidah sama sekali tidak mau makan. Nafsu makannya lenyap setelah Arsyad ditangkap polisi pada 23 Oktober lalu. "Kondisi lemah karena terlalu banyak memikirkan Arsyad."
Polisi menahan Arsyad karena dituduh telah menghina Joko Widodo saat masa kampanye Pemilu 2014. Arsyad memasang gambar cabul dalam akun Facebook-nya dan mengganti wajah di gambar itu dengan foto Jokowi.
Selanjutnya