TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Tjandra Yoga Aditama mengatakan mereka yang baru tiba dari negara terjangkit ebola belum tentu akan menderita ebola.
"Kalau demam atau sakit, harus diperiksa benar, sehingga pasti, ebola atau bukan," ujar Tjandra saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 November 2014. (Baca: Kemenkes Tunggu Sampel Pasien Terduga Ebola )
Tjandra mengatakan setidaknya ada empat gejala seseorang terjangkit ebola. "Itu bagi mereka yang baru pulang dari negara terjangkit," ujarnya. Pertama adalah demam yang tidak diketahui penyebabnya. Kedua, pasien mengalami nyeri otot hebat. "Badan nyeri sekali," kata Tjandra.
Selain itu, ada gangguan pencernaan. Terakhir, terjadi perdarahan. "Tapi ini masih gejala, jadi harus diperiksa intensif juga," kata Tjandra. (Baca: Dirawat, Pasien Terduga Ebola Didampingi Istri )
Saat ini terdapat dua pasien di Madiun dan Kediri yang mendadak mengalami demam. Kedua pasien ini baru saja datang dari Liberia, salah satu negara terjangkit ebola. Mereka kini sedang dirawat secara intensif di ruang isolasi. Sampel darah mereka telah dikirim ke laboratorium Balitbangkes di Jakarta untuk diperiksa.
Sampai saat ini, belum ada satu pun warga Indonesia yang terkena ebola. "Baik untuk warga Indonesia yang tinggal di Indonesia atau luar negeri," kata Tjandra. Karena itu, Tjandra berharap hasil pengujian sampel kedua pasien ini negatif atau mereka bukan penderita ebola.
ODELIA SINAGA
Berita terpopuler lainnya:
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai
Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter
Begini Pesan Jokowi pada Penghinanya
Cara Dhani Bikin 'Kementerian Tandingan'