TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Gadjah Mada, Sofian Effendi mengisyaratkan ada dua Wakil Rektor kandidat terkuat untuk menggantikan posisi Pratikno, yang kini Menteri Sekretaris Negara, sebagai orang nomor satu di kampusnya. Keduanya adalah Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Dwikorita Karnawati, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto. "Kemungkinan besar, MWA UGM akan mengumumkan nama rektor baru pada 15 November 2014," kata Sofian kepada wartawan pada Jumat, 31 Oktober 2014.
Sofian mengatakan dari lima wakil rektor di UGM, ada dua yang tidak memenuhi persyaratan sesuai statuta untuk menggantikan Pratikno karena usianya lebih dari 60 tahun. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Budi Santoso Wignyosukarto kini sudah berusia sekitar 62 tahun. Sementara itu, usia Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suratman, sudah 61 tahun. (Baca: 27 November Mendatang, UI Punya Rektor Baru).
Satu Wakil Rektor lainnya, yakni Didi Achjari, yang selama ini menangani Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi belum menjadi guru besar. Sofian mengakui banyak pihak di kampusnya beranggapan salah satu syarat tidak tertulis menjadi Rektor di UGM ialah memiliki gelar profesor. "Ada anggapan, kampus sebesar ini (UGM), agak canggung kalau dipimpin oleh rektor bukan guru besar," kata Sofian.
Namun, Sofian menambahkan, Didi tetap berpeluang menjadi rektor untuk menggantikan Pratikno. Dia mencatat, dalam sejarah, ada dua Rektor UGM yang terpilih saat belum memiliki gelar guru besar. "Jadi, tetap ada tiga calon," kata dia.
Sofian mengatakan akan berupaya mendorong proses sidang penentuan pengganti Pratikno di MWA tidak melalu voting. Menurut dia, proses pemilihan akan lebih baik berlangsung lewat musyawarah mufakat sehingga penentuan rektor baru benar-benar melalui pertimbangan yang matang. "Mudah-mudahan tidak perlu voting agar tidak seperti anggota DPR," kata dia. (Baca: Orang Kanada ini Ditolak Jadi Calon Rektor ITB).
Karena itu, mulai awal bulan ini, MWA UGM akan mulai menjaring aspirasi dari kalangan dekanat, dosen dan Senat Akademik kampusnya mengenai kelayakan tiga calon rektor yang ada. Sofian menilai musyawarah mufakat lebih baik dijalankan karena MWA kali ini bertugas menetapkan rektor baru dari pendahulunya yang berhenti di tengah jalan. "Situasinya berbeda dari proses pemilihan rektor yang normal dan harus melalui seleksi dari awal," kata dia.
Menurut rencana MWA UGM, tiga calon pengganti Pratikno akan diundang dalam pertemuan. Menurut Sofian mereka tidak akan diminta menjelaskan mengenai visi dan misinya sebagaimana di proses pemilihan rektor yang normal. "Tidak rumit, kami ajak bicara lalu ditentukan siapa yang paling baik. Selama ini kami juga sudah tahu bagaimana kerjanya," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Terpopuler
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Jadi Menteri, Gaji Susi Tinggal 1 Persen
Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM