Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Forum Dokter Hewan Kenalkan Hewan Predator

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Menurut Bryan pengurus hewan setempat, burung hantu ini sedang terbang untuk mengincar mangsa tetapi luput dan memutuskan untuk hinggap di kamera Paul. Dailymail.co.uk
Menurut Bryan pengurus hewan setempat, burung hantu ini sedang terbang untuk mengincar mangsa tetapi luput dan memutuskan untuk hinggap di kamera Paul. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Forum Dokter Hewan Kota Yogyakarta menggandeng sejumlah komunitas serta pelajar sekolah menengah atas di Kota Yogyakarta untuk menggelar pengenalan alam dalam bentuk jambore antarsiswa sekolah yang dipusatkan di kawasan ekologi Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu, 1 November, dan Ahad, 2 November 2014.

Dalam kegiatan yang melibatkan sekitar 90 pelajar itu, siswa dikenalkan konsep ilmiah simbiosis mutualisme yang makin diabaikan dan akhirnya berdampak langsung pada terganggunya kehidupan manusia. “Kami ingin menunjukkan saat ada satu rantai makanan di alam yang terputus atau ekosistem terganggu, dampaknya luar biasa buat manusia,” kata ketua panitia kegiatan yang juga pengurus Forum Dokter Hewan Kota Yogyakarta, Haris Darmawan, Jumat, 30 Oktober 2014.

Haris mencontohkan, saat terjadinya ledakan populasi ulat bulu dan tomcat beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah Tanah Air, khususnya Jawa, isu lingkungan seperti tersisihkan. Padahal ledakan populasi ulat bulu dan tomcat itu disebabkan putusnya sejumlah rantai makanan hewan tersebut yang dilakukan manusia.

“Yang memicu ledakan populasi ulat dan tomcat kemarin salah satunya karena perburuan tokek yang luar biasa karena harganya di pasar semakin tinggi,” katanya. Tokek saat ini dipercaya sangat berguna untuk medis, seperti menyembuhkan berbagai penyakit hingga bahan pembuatan kosmetik.

Contoh lain, sekitar satu dasawarsa terakhir, banyak lahan pertanian gagal panen akibat serangan tikus yang merebak. Hal itu sangat dipicu akibat punahnya mata rantai paling atas, yakni burung hantu, juga predator lain pemangsa tikus, seperti elang.

“Sudah jarang ditemukan pohon-pohon layak di pedesaan untuk habitat burung hantu ini, begitu juga di bukit untuk elang-elang itu,” ujarnya.

Dalam jambore ini, siswa diajak mengenal tanda-tanda perubahan alam menggunakan bioindicator yang mudah ditemukan. Misalnya, jika di suatu area masih banyak terdapat sejumlah hewan, seperti capung dan katak, bisa dipastikan kawasan itu punya kandungan oksigen yang melimpah serta air yang masih aman dikonsumsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta, Suyana, menuturkan pengamatan langsung habitat alam dan ekosistem sedari dini dalam kegiatan jambore itu menjadi satu kebutuhan mendesak untuk menggalang penyadaran pelestarian lingkungan. “Keberadaan satwa dan tanaman yang berperan sebagai indikator keseimbangan alam ini yang perlu jadi sorotan dan harus dijaga,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM  
Kala Menteri Susi Adu Lari dengan Wartawan  
JK Nilai Penanganan Kasus Penghinaan Jokowi Terus



 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

2 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

16 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

41 hari lalu

Ngengat. Wikipedia.org
Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman