TEMPO.CO, Makassar - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah menolak jika ditawari menjadi menteri di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, Nurdin ingin memperkuat posisi daerah yang saat ini dipimpinnya.
“Saya tidak mau meninggalkan jabatan saya sebelum selesai, karena bisa menjadi preseden buruk bagi saya,” kata Nurdin kepada Tempo, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca juga: Bupati Bantaeng Ogah Jadi Menteri Kabinet Jokowi)
Nurdin menuturkan saat ini Bantaeng sedang ramai dikunjungi investor. Beberapa investasi pun sudah mulai jalan. Jadi, mereka perlu dikawal dengan baik. (Baca juga: Jokowi Belum Putuskan Kapan Umumkan Menteri)
Nurdin mengaku sering diundang oleh Tim Transisi untuk dimintai masukan bagi pemerintahan Jokowi. Pada kesempatan itu juga, Nurdin mengatakan kepada Tim Transisi bahwa dia tidak ingin jadi menteri. (Baca: Disaring KPK, Jokowi-JK Bahas 43 Calon Menteri)
Sebelumnya, nama Nurdin Abdullah disebut sebagai salah satu calon menteri karena dianggap sukses memimpin Bantaeng. Selain Nurdin, ada juga nama tokoh dari Sulawesi yang dianggap pantas menjadi menteri. Seperti pengusaha Erwin Aksa, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh.
MUHAMMAD YUNUS
Berita lain:
Hari Senin Rasa Sabtu Gara-gara Jokowi
Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK
Semalam, Jokowi Panggil 43 Calon Menteri