TEMPO.CO, Jakarta: Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengisahkan kemampuan bahasa Inggris yang fasih tidak didapatkannya dengan mudah. Saat dikirim orang tuanya ke Inggris pada 1970-an, Marty sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.
“Waktu pertama saya ke Inggris, satu kalimat bahasa Inggris pun saya tidak bisa. Jadi setiap hari bangun jam satu, jam 12 malam. Kata-kata dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dihapalin semua,” ujar Marty saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca juga:Marty Saya Mulai Berkemas)
Marty masih berusia 11 tahun saat menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di Inggris. Marty pun harus tinggal di asrama yang isinya laki-laki semua.
Para siswa yang melanggar aturan akan dihukum dengan keras, bahkan hingga pukulan. Tak terkecuali Marty. Marty pernah dihukum menyemir sepatu seniornya selama beberapa pekan. Bukan hanya sepasang, tetapi puluhan pasang sepatu milik senior satu asrama. (Baca juga: Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu)
Dalam beberapa hari lagi, Marty akan melepaskan jabatannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu. Pada sisa waktu tersebut, Marty akan melakukan konsolidasi di dalam Kementerian.
NATALIA SANTI
Berita lain:
Belasan Kepala Negara Akan Sambut Jokowi di Istana
Jokowi Hapus Pos Wamen, Ini Respons Denny Indrayana
Dua TV Pegang Hak Siar Pernikahan Raffi-Nagita