TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan presiden terpilih Joko Widodo akan sangat terbuka jika pendiri jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg, berencana bertemu. Sebab, menurut Hasto, Jokowi sosok pemimpin yang dekat dengan dunia jejaring sosial.
"Indonesia memiliki aspek liberasisasi media sosial yang tinggi. Hal semacam ini yang kami dorong," kata Hasto kepada Tempo, Sabtu, 10 Oktober 2014. (Berita lain: Poros Muda Golkar Gelar Munas 2 Minggu Lagi)
Bicara soal jejaring sosial, Hasto teringat bagaimana relawan saling bahu-membahu membantu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, sebelum kampaye Pemilihan Presiden hingga pemungutan suara rampung. "Jejaring sosial di Indonesia erat dengan dunia politik," ujarnya. (Baca juga: JK: Pelantikan Jokowi-JK Diawasi Dunia)
Hasto menambahkan, Jokowi melek internet dan terikat dengan perkembangan jejaring sosial di Indonesia yang cukup pesat. Salah satu tolok ukur keberhasilan jejaring sosial, menurut Hasto, yaitu munculnya sumber pengetahuan yang bisa menjadi alternatif ketika media massa resmi sudah merancukan dinamika politik.
"Misalnya dalam kampanye Pilpres, ada pemilik media yang berusaha merancukan fakta politik yang terjadi," kata Hasto.
Rencananya, Mark berkunjung ke Indonesia pada Senin, 13 Oktober 2014. Kedatangan pria 30 tahun ini berkaitan dengan kampanye Internet.org.
“Kami (Facebook) akan bermitra dengan operator untuk menyediakan layanan dasar gratis, termasuk alat untuk kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi di beberapa negara, dimulai dengan Indonesia, Filipina, Tanzania, Paraguay, dan Zambia,” tulis Zuckerberg dalam akun Facebook-nya pada Kamis, 9 Oktober 2014 pukul 19.04 WIB.
MUHAMAD RIZKI | ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler
- Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati