TEMPO.CO, Pekanbaru - Sumatera Selatan masih mendominasi data sebaran api yang membakar hutan serta menyebabkan kabut asap yang luas dan pekat. Dari 147 titik api yang tersebar di seluruh Sumatera pada Sabtu, 11 Oktober 2014, 102 di antaranya ada di wilayah provinsi itu.
"Pergerakan angin yang membawa asap berembus dari tenggara ke barat daya menuju barat laut dan utara dengan kecepatan 5 sampai 15 knot," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Sugarin mengungkap itu setelah kabut asap kembali mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, pada Sabtu pagi. Dua penerbangan terpaksa menunda pendaratan akibat landasan pacu di Bandara tertutup asap.
"Jarak pandang sempat menurun hingga 800 meter saja," kata Duty Manager Bandara SSK II, Pekanbaru, Toni Hendrik, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Dua pesawat tersebut yakni Garuda Indonesia GA170 dan Citilink Qg936. Keduanya dari Jakarta. Menurut Hendrik, kedua pesawat kesulitan melakukan pendaratan akibat landasan tertutup asap. Pilot pesawat memutuskan berputar-putar selama 30 menit di udara untuk mencari celah pendaratan.
Namun titik api bukan cuma di Sumatera Selatan. Sebagian lainnya terpantau tersebar di Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Riau sendiri yang menyumbang 22 titik.
Kabut asap bukan cuma mengganggu penerbangan, tapi juga membuat jarak pandang di beberapa wilayah Riau menurun hingga 200 meter. Kualitas udara pun ikut memburuk. (Lihat: Ketika Riau Berselimut Asap)
RIYAN NOFITRA
Terpopuler
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Ibu-ibu Ikut Protes Tolak Ahok