TEMPO.CO, Jakarta - Deviardi mengungkap sumber uang suap yang diterima bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Menurut dia, uang suap itu berasal dari berbagai sumber. Duit itu, kata dia, berupa mata uang dolar Amerika Serikat dan dolar Singapura yang jumlahnya mencapai Rp 22 miliar. (Baca: Ngaku Salah, Deviardi Menangis di Pengadilan)
"Saya selalu mencatat duit yang diberikan untuk Pak Rudi dan saya campur saja uangnya dalam kotak deposito di rumah," kata Deviardi saat bersaksi untuk terdakwa Artha Meris Simbolon, Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2014. Deviardi, pelatif golf Rudi, yang menjadi kurir suap, divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus ini.
Menurut dia, duit untuk Rudi tercatat di bukunya, terbagi dalam dua mata uang. Pemberian duit dalam dolar AS, kata Deviardi, mencapai US$ 1,3 juta atau setara Rp 14,3 miliar. Sementara, duit dalam dolar Singapura mencapai Sin$ 800 ribu atau setara Rp 7,7 miliar.
Ihwal sumber duit itu, Deviardi mengaku tak ingat semua. Hanya tiga yang diingat. "Hanya dari Johanes Widjonarko, Artha Meris Simbolon, dan Gerhard Marten Rumeser," ujar Deviardi. (Baca: Devi Ardi Minta Dibuatkan Rekening Palsu)
Dari Widjonarko, kata Deviardi, dia menerima Sin$ 600 ribu. Sementara dari Artha, duit yang dia terima berjumlah US$ 522.500 yang diberikan dalam empat tahap sepanjang Maret hingga Agustus 2013. Sedangkan dari Gerhard, pegawai SKK Migas, Deviardi mengaku menerima US$ 200 ribu.
Widjonarko dan Gerhard pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi ihwal duit tersebut pada September 2013. Seusai diperiksa KPK keduanya membantah terlibat dalam kasus suap yang menjerat Rudi Rubiandini itu.
Kasus suap SKK Migas sudah menjerat bekas Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini dengan vonis 7 tahun penjara. Selain itu, KPK menetapkan Deviardi dan beberapa pengusaha migas, seperti Artha Meris Simbolon dan bos Kernel Oil, Simon Gunawan Tanjaya, sebagai tersangka. Motif suap beragam, mulai dari tender untuk menentukan penjual minyak hasil lifting, hingga rekomendasi penyesuaian harga gas bumi.
RAYMUNDUS RIKANG
Terpopuler
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR
PDIP Serang Balik Hashim Soal Jokowi
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya